Mohon tunggu...
Denis Guritno Sri Sasongko
Denis Guritno Sri Sasongko Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Belajar menulis populer di Komunitas Guru Menulis dengan beberapa publikasi. Pada 2020, menyelesaikan Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Indraprasta PGRI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Joey, Jangan Diambil Hati Media Sebut Kamu Gagal"

18 Februari 2016   22:20 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:52 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi, musikmu itu jazz. Saya tak banyak tahu Joey. Saya awam untuk main jazz. Paling-paling yang asyik di telinga saya adalah karya Dave Koz yang bisa saya mainkan dengan biola. Yah, saya hanya bisa menikmati. Bagi saya, musikmu musik mahal. Mahal beli pianonya, mahal kursusnya, mahal pula tiket masuk ruang konsermu. Makanya, saya cuma bisa keplok-keplok seperti penontonmu. Standing ovation.

Joey, antara kita saja ya. Diem-diem. Jangan bilang-bilang. Dari berita soal gagal tadi, apa ada yang dengan jujur mengulas musikmu? Kalau ada yang mengulas dengan berimbang, tempomu, dinamikamu, artikulasi sentuhan tutsmu, interpretasimu, dan itu ditulis dengan jujur, usahamu bertanding dengan para dedengkot jazz membuat kata gagal itu manis terasa. Lho kok bisa? Karena itu kesuksesan yang tertunda. "Yeay..."

Joey, apa yang saya tulis ini tentunya kalau semua berangkat dari standing point yang sama. Tapi nyatanya tidak lho ya. Ini namanya media framing. Kata gagal bukan soal keseimbangan lawan kata, tapi tetap getir terasa. Kata tersingkir juga jadi kata yang miskin makna. Maklumlah, itu yang menarik mata untuk membaca. Joey, abaikan saja. Untuk anak seusiamu... You are the most talked prodigy child. Ah keren istilah ini. Bahan meme lho Joey. Yang penting sekarang, Joey, nggak usah gunting rambut biar membantumu untuk nutup kupingmu. Keren lho. Terus berkarya, lagi... Tutup kuping sajalah ya.

*selamat malam Joey, salam untuk Tante Nafa Urbach.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun