Jelas, apa yang dialami Yusuf dan Maria adalah peristiwa sedih, peristiwa nelangsa. Saya berpikir, mungkin di dalam hati mereka berkata saat itu, "Bila Anak ini adalah Anak Allah Yang Mahatinggi, Raja Israel, mengapa lahirnya harus di kandang hewan? Kan harusnya di istana atau minimal di rumah penginapan.
Sukacita yang nyata justru terjadi pada para gembala di padang rumput yang menyaksikan sinar dari surga di malam gelap. Mereka, manusia yang biasa melihat yang manusiawi, tiba-tiba menyaksikan penglihatan yang spektakuler yang bukan buatan manusia. Cahaya surga menyinari mereka, dan tampaklah oleh mereka seorang malaikat yang memberitahukan bahwa telah lahir Kristus Tuhan di kota Daud.Â
Dari malaikat yang seorang itu, mereka melihat gerombolan malaikat yang bernyanyi di langit yang dipenuhi cahaya surgawi. Tentu sebagai manusia biasa, mereka akan kaget dan buru-buru ke Betlehem melihat apa yang terjadi seperti pesan malaikat itu. Akhirnya, sukacita para gembala yang menyaksikan penglihatan surgawi itu kembali meyakinkan Yusuf dan Maria, bahwa Anak yang dilahirkannya itu sungguh Anak Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H