Siapa yang di sini bercita-cita menjadi seorang yang berilmu? (Bisa ajak jemaah u Rasulullah mendorong kita untuk berusaha menjadi orang yang berilmu. Mengapa? Karena ilmu adalah cahaya yang akan memandu hidup kita ke jalan yang benar. Sepertihalnya pengaduan Iman Syafi'i kepada gurunya yakni imam Waki' yang diabadikan dalam syiir
شكوت إلى وكيع سوء حفظي * فأرشدني إلى ترك المعاصي
وأخبرني بأن العلم نور * ونور الله لا يُهدى لعاصي
"Aku (imam Syafi'i) mengadu kepada imam Waki' mengenai buruknya hafalan ku.
Kemudian beliau menasihati ku untuk meninggalkan maksiat.
Dan mengabarkan ku bahwa sesungguhnya ilmu itu cahaya.
Dan cahayanya Allah itu tidak akan turun kepada pelaku maksiat."
Namun, kalau belum bisa mencapai tingkat sebagai seorang ‘alim, kita tidak perlu khawatir. Masih ada pilihan yang kedua, yaitu…
2. Menjadi Orang yang Belajar (Muta’allim)
Jika kita belum menjadi seorang ahli, maka mari terus menjadi seorang muta’allim, yaitu seorang penuntut ilmu. Islam sangat menghargai orang yang terus belajar. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ"، رواه مسلم.