Analisis BEP (Break-Even Point) adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, yang terdapat dalam suatu unit atau nilai mata uang (rupiah), yang menunjukkan bahwa biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui analisis titik BEP, maka kita juga dapat mengetahui juga analisis volume penjualan, titik impas (yaitu tidak untung atau rugi) sehingga apabila penjualan melebihi hal tersebut maka pelaku usaha mulai mendapatkan untung lebih (Prasetya dan Lukistuti, 2009; Keukamadan Frynardo,2017).
BEP dapat diartikan sebagai posisi dimana tidak terjadinya keuntungan ataupun kerugian dalam pelaksanaan usahatani. Terdapat empat komponen dalam perhitungan BEP, meliputi BEP tersebut yaitu menghitung BEP penerimaan, BEP produksi, BEP harga, dan BEP Luas.
 1. BEP Penerimaan
Dari hasil analisis pada jurnal "Analisis Usahatani padi sawah di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur" perhitungan BEP penerimaan di Desa Gunungan memiliki titik impas (petani tidak untung/rugi) sebesar Rp. 7.494.000,00, sedangkan rata-rata penerimaan pendapatan petani di kawasan lokasi studi sebesar Rp.11.312.100,00. Hal ini membuktikan bahwa usahatani padi sawah di Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan memberikan keuntungan dikarenakan prosuksi nyata jauh di atas BEP.
2. BEP Produksi
Dari hasil analisis pada jurnal "Analisis Usahatani padi sawah di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur" perhitungan BEP produksi di Desa Gunungan memiliki titik impas (petani tidak untung/rugi) sebesar 17,43 Kw, sedangkan rata-rata produksi petani di kawasan lokasi studi sebesar 61,33 Kw. Hal ini membuktikan bahwa usahatani padi sawah di Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan memberikan keuntungan dikarenakan prosuksi nyata jauh di atas BEP.
3. BEP Harga
Dari hasil analisis pada jurnal "Analisis Usahatani padi sawah di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur" perhitungan BEP Harga di Desa Gunungan memiliki titik impas (petani tidak untung/rugi) sebesar Rp.184.500,-/kw, sedangkan rata-rata jual di kawasan lokasi studi sebesar Rp. 392.000,-/Kw. Hal ini membuktikan bahwa usahatani padi sawah di Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan memberikan keuntungan dikarenakan prosuksi nyata jauh di atas BEP.
4. BEP Luas
Dari hasil analisis pada jurnal "Analisis Usahatani padi sawah di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur" perhitungan BEP Luas di Desa Gunungan memiliki titik impas (petani tidak untung/rugi) sebesar 0,26 Ha, sedangkan rata-rata luas lahan yang dimiliki petani di kawasan lokasi studi sebesar 0,9 Ha. Hal ini membuktikan bahwa usahatani padi sawah di Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan memberikan keuntungan dikarenakan prosuksi nyata jauh di atas BEP.
d) Analisis Kelayakan