Mohon tunggu...
Deni Mildan
Deni Mildan Mohon Tunggu... Lainnya - Geologist, Dosen

Geologist, Dosen | Menulis yang ringan-ringan saja. Sesekali membahas topik serius seputar ilmu kebumian | deni.mildan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mau Pasang Internet di Rumah? Kenali Dulu Risiko Kecanduan Internet di Lingkungan Keluarga

6 Agustus 2021   21:04 Diperbarui: 7 Agustus 2021   05:40 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecanduan internet (Foto oleh Amina Filkins dari Pexels)

Istilah kecanduan internet sudah muncul sejak 1995. Kecanduan internet menjadi perhatian khusus sejak saat itu seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat.

Dilansir dari medicaldaily, kecanduan internet dikenal sebagai problematic internet use (PIU), compulsive internet use (CIU) atau iDisorder. Kondisi ini diketahui bisa mengubah pusat kesenangan otak.

Kecanduan internet telah memengaruhi sekitar 38 persen dari 0,3 persen penduduk di seluruh dunia. 

Menurut beberapa penelitian, kecanduan internet menyerupai ketergantungan narkoba atau alkohol.

Kecanduan internet terjadi karena adanya pengalaman yang menyenangkan selama menggunakan internet. 

Pengalaman menyenangkan ini bisa berasal dari media sosial, belanja online, judi online, bahkan pornografi.

Perasaan senang merangsang produksi dopamin. Dopamin adalah salah satu zat kimia di otak yang berperan mempengaruhi emosi, gerakan, sensasi kesenangan dan rasa sakit.

Rangsangan terus menerus terhadap produksi dopamin akan mengubah "batas minimal kesenangan". Akhirnya timbul keinginan untuk terus menerus mencari hal baru untuk memperoleh kesenangan.

Kecanduan internet dapat menyerang semua usia. Akan tetapi dampak paling signifikan terjadi pada remaja dan anak-anak.

Remaja lebih rentan mengalami kecanduan internet karena remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. 

Hal ini terjadi karena bagian otak yang berfungsi untuk mengendalikan perilaku masih dalam proses perkembangan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 31,4% remaja mengalami kecanduan internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun