Seperti yang kita ketahui, Islam cukup sensitif dengan penggunaan bahan-bahan yang dinilai haram dan tidak suci. Umat Islam sebisa mungkin akan menghindari bahan-bahan haram dan tidak suci meskipun sedikit, baik dalam makanan maupun obat-obatan.
Vaksin polio khusus (IPV) adalah salah satu vaksin yang menuai polemik. Vaksin tersebut diinformasikan menggunakan enzim yang berasal dari babi. Babi merupakan salah satu hewan yang haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Majelis Ulama Indonesia sendiri telah membicarakan hal ini dan sepakat membolehkan vaksin IPV sepanjang belum ada vaksin IPV lain yang terjamin suci dan halal. Beberapa pihak ada yang teguh dengan keharaman babi dan zat-zat atau produk turunannya. Perbedaan pendapat ini terjadi karena masing-masing pihak bersandar pada pendapat ulama yang sama-sama kuat.
Hal inilah yang kemudian memunculkan dua kubu pendapat soal vaksin dan imunisasi.Â
2. Teori konspirasi
Teori konspirasi memang tidak pernah sepi peminat. Ia memang mind-blowing, kadang berseberangan dengan perspektif pikiran kita yang mainstream.
Baru-baru ini kita tentu mendengar teori konspirasi tentang vaksin Covid-19 yang katanya disusupi microchip buatan Bill Gates. Microchip ini diduga terhubung dengan jaringan 5G dan memberikan kontrol kepada elit global terhadap penduduk bumi. Teori ini dipercayai mereka yang menolak vaksinasi Covid-19.
Pernah juga muncul teori tentang vaksin yang dirancang untuk mempengaruhi fertilitas wanita suatu kelompok masyarakat di Asia Selatan. Vaksin dianggap sebagai "senjata biologis" untuk memusnahkan populasi kelompok tersebut secara sembunyi-sembunyi lewat kemandulan yang sengaja direncanakan.
Hornsey dan tim melakukan survei terhadap 5.323 orang dari 24 negara dengan menggunakan angket online. Mereka ingin mengetahui pendapat orang-orang anti vaksin terhadap beberapa teori konspirasi.
Hasilnya, di negara mana pun responden berada, orang-orang yang mempercayai teori konspirasi cenderung anti terhadap penggunaan vaksin.
Banyak juga yang mengaitkan vaksin dengan bisnis yang dijalankan perusahaan farmasi besar. Orang-orang anti vaksin percaya perusahaan farmasi memproduksi vaksin hanya untuk memperoleh uang dalam jumlah besar. Ketidakpercayaan muncul karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak memberikan informasi yang cukup mengenai keamanan obat buatannya.