Nikel sendiri merupakan mineral jejak yang ikut serta dalam proses pembekuan magma yang membentuk batuan ultramafik. Proses pelapukan pada iklim Indonesia yang tropis menyebabkan batuan lapuk, terurai, dan meninggalkan unsur-unsur yang lebih tahan pelapukan, salah satunya nikel. Konsentrasi nikel lama kelamaan semakin tinggi dan terbentuklah endapan nikel laterit seperti yang dikenal di Indonesia seperti sekarang.
Bagaimana nikel diperoleh?
Seperti yang telah disebutkan di atas, nikel diperoleh dengan cara ditambang. Lebih tepatnya ditambang dengan sistem penambangan tambang terbuka.
Proses selanjutnya dalah menambang bijih atau ore mining. Bijih nikel terdapat pada lapisan antara tanah penutup dan batuan keras. Kedalaman bijih nikel sangat bervariasi dan kerap menimbulkan salah perhitungan. Oleh karena itu diperlukan berbagai pendekatan agar dapat memperkirakan berapa banyak bijih yang bisa diperoleh secara akurat.
Bijih yang telah diberai kemudian diangkut ke tempat pengolahan untuk dimurnikan. Hasil pengolahan bijih nikel biasanya berupa konsentrat nikel dan nickel matte. Konsentrat nikel hanya memiliki kandungan nikel 12-20%. Nickel matte rata-rata memiliki kandungan 78% nikel, 1% kobal, 20% sulfur, dan sisanya berupa logam lain.
Menurut kajian United States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat masih merajai produksi nikel dunia. Indonesia saat ini berada di urutan ke 8. Bukan tidak mungkin produksi nikel Indonesia terus meningkat beberapa tahun ke depan mengingat tren cari cuan di ladang nikel masih terus naik.
Berdasarkan pemetaan Badan Geologi pada Juli 2020, Indonesia memiliki sumber daya bijih nikel sebesar 11.887 juta ton. Beberapa media bahkan mengabarkan kuantitas sumber daya yang lebih besar lagi. Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara punya potensi yang terbesar di Indonesia sampai dengan saat ini.
Nikel Indonesia dan masa depan dunia
Kegiatan pertambangan setidaknya mengubah bentuk rupa bumi agar sesuai dengan kebutuhan pemberaian, pemuatan, pengangkutan, dan pengolahan. Bukit-bukit dilubangi untuk dieksploitasi batuan dan mineral berharganya. Tebing-tebing diratakan agar truk-truk pengangkut raksasa bisa lewat dan memindahkan pecahan kecil bumi dari tempatnya.Â
Meski begitu, pertambangan merupakan bagian dari perkembangan peradaban manusia yang tidak dapat dihindari. Pertambangan telah menghidupkan revolusi industri dengan batubara. Pertambangan juga telah menyingkap potensi tanah Papua yang semula dikira hanya hutan belantara.
Bisa dibilang pertambangan adalah salah satu upaya manusia untuk menggapai masa depan.
Salah satu masa depan yang semakin dekat dengan kehidupan manusia adalah kehadiran mobil listrik. Mobil listrik merupakan alternatif moda transportasi ramah lingkungan yang tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber tenaga utamanya.