Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Antara Fenomena Digital dan Isu Global

11 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 11 Januari 2025   15:22 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang Terjadi Jika TikTok Dilarang?
Jika TikTok benar-benar dilarang di Amerika Serikat, dampaknya akan sangat besar, baik bagi pengguna maupun kreator konten. Jutaan pengguna akan kehilangan akses ke aplikasi yang telah menjadi bagian dari rutinitas harian mereka. Namun, dampak yang lebih signifikan akan dirasakan oleh para kreator konten yang menggantungkan penghasilan mereka pada platform ini.

Bagi banyak kreator, TikTok adalah platform yang memungkinkan mereka untuk sukses tanpa harus memiliki jaringan besar seperti di platform lain. Tetapi, jika TikTok dilarang, mereka harus mencari alternatif lain---yang belum tentu memiliki sistem dan audiens sebesar TikTok. Sejarah telah menunjukkan bahwa transisi ini tidak selalu mudah. Misalnya, ketika Vine, platform video pendek yang populer beberapa tahun lalu, ditutup, banyak kreator yang kehilangan momentum dan kesulitan mempertahankan audiens mereka di platform lain.

TikTok Sebagai Simbol Dunia Digital
Bagi saya, TikTok bukan hanya sebuah aplikasi, melainkan simbol dari dunia digital yang kita tinggali hari ini. TikTok mencerminkan kreativitas, inovasi, dan bagaimana teknologi dapat menyatukan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Tetapi, TikTok juga menunjukkan sisi lain dari teknologi: privasi yang rentan, algoritma yang berpengaruh besar, dan bagaimana sebuah aplikasi dapat menjadi alat dalam konflik geopolitik.

Pertanyaannya sekarang adalah: bagaimana kita, sebagai pengguna, harus menyikapi semua ini? TikTok mungkin hanyalah permulaan dari banyak isu serupa yang akan muncul di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap kritis, memahami teknologi yang kita gunakan, dan memastikan bahwa kita tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pengguna yang sadar akan dampak dan implikasi dari teknologi tersebut.

TikTok, dengan segala kontroversinya, mengajarkan kita bahwa teknologi adalah pedang bermata dua. Ia dapat membawa kebaikan, tetapi juga membawa tantangan yang harus kita hadapi bersama. Apa pun keputusan yang diambil di masa depan, cerita TikTok ini akan tetap menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana kita harus hidup di era digital yang semakin kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun