Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Label "Bukan Anak Matematika" dan Membangun Pemahaman Matematika

30 Desember 2024   19:20 Diperbarui: 2 Januari 2025   07:16 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda merasa bahwa Anda "bukan orang matematika," cobalah untuk memberi diri Anda kesempatan kedua. Mulailah dengan hal-hal sederhana. Misalnya, pelajari kembali konsep-konsep dasar seperti pecahan, persentase, atau geometri. Anda mungkin akan terkejut betapa menariknya matematika ketika Anda mendekatinya dengan sikap yang lebih santai dan terbuka.

Sebagai orang tua, penting untuk tidak menunjukkan sikap negatif terhadap matematika di depan anak-anak. Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda bersedia belajar bersama mereka. Dengan begitu, mereka akan melihat bahwa belajar matematika adalah perjalanan yang bisa dinikmati oleh semua orang, bukan hanya mereka yang "berbakat."

Akhir Kata

Matematika adalah keterampilan universal yang dapat dipelajari oleh siapa saja. Dengan menghilangkan label seperti "bukan anak matematika," kita membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk mengeksplorasi potensi mereka. Fokus pada pemahaman, bukan hafalan; jadikan matematika menyenangkan; dan berikan kesempatan kedua bagi diri sendiri untuk mencintai dunia angka ini.

Langkah-langkah kecil, seperti percaya pada diri sendiri atau mencari cara kreatif untuk belajar, bisa memberikan dampak besar. Pada akhirnya, keindahan matematika bukanlah sesuatu yang eksklusif. Siapa pun, termasuk Anda, bisa menemukan keajaiban di balik angka dan simbol.

Jadi, mulailah dari sekarang. Percayalah bahwa Anda bisa, dan tunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada yang namanya "bukan anak matematika." Dunia angka menunggu untuk dijelajahi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun