Tentu, untuk sampai ke sana, dibutuhkan komitmen, kerja keras, dan kolaborasi di berbagai tingkatan---mulai dari individu hingga pemerintah. Namun, jika kita tidak memulai sekarang, kapan lagi? Setiap tindakan kecil, seperti menanam pohon, menjaga kebersihan lingkungan, atau mendukung kebijakan perlindungan alam, dapat memberikan dampak yang besar bila dilakukan bersama-sama.
Mari kita mulai dari hal-hal yang sederhana. Kita bisa mulai dengan belajar tentang spesies asli di lingkungan kita, memahami pentingnya keanekaragaman hayati, dan mengurangi dampak negatif yang kita berikan pada alam. Kita bisa mengajak teman, keluarga, dan komunitas untuk peduli, untuk bertindak demi masa depan yang lebih hijau dan lebih liar.
Inilah yang ingin saya sampaikan: rewilding bukan hanya tugas para ahli biologi atau organisasi lingkungan besar. Ini adalah tugas kita semua. Setiap orang memiliki peran yang bisa dimainkan dalam memulihkan kembali alam liar, dalam menciptakan masa depan di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan secara harmonis. Jadi, mari kita rewild dunia ini, mulai dari taman di halaman belakang kita hingga hutan dan savana yang luas.
Kita harus memiliki mimpi yang besar dan berani untuk masa depan. Jika rewilding tidak bisa diselesaikan dalam satu generasi, maka kita harus memastikan bahwa generasi berikutnya siap untuk melanjutkannya. Kita perlu menanam benih harapan dan tindakan sekarang, agar kelak, generasi mendatang dapat menikmati buahnya. Dan di atas segalanya, kita perlu menyadari bahwa tindakan kita hari ini akan menentukan bagaimana bumi ini akan terlihat besok.
Dengan rewilding, kita tidak hanya berupaya memulihkan kembali alam liar, tetapi juga memulihkan rasa kemanusiaan kita yang sejati---sebuah rasa yang menghargai dan merawat kehidupan dalam segala bentuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H