Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengatasi Kemiskinan Ekstrem dengan Pendekatan Baru: Transfer Tunai Langsung

15 September 2024   12:00 Diperbarui: 15 September 2024   12:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemiskinan ekstrem adalah masalah global yang mendesak. Saat ini, ratusan juta orang di seluruh dunia hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan tanpa kebutuhan dasar seperti pakaian, tempat tinggal, dan makanan. Kenyataan ini sangat suram, tetapi kita masih bisa merasa optimis. Mengapa? Karena sebenarnya kita sudah memiliki ide-ide dan teknologi yang diperlukan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem dalam hidup kita.

Namun, mengapa kemiskinan ekstrem masih ada? Salah satu alasan utamanya adalah kegagalan pendekatan tradisional. Selama bertahun-tahun, banyak orang percaya bahwa teknologi baru akan secara ajaib menyelesaikan masalah kemiskinan. Ada juga keyakinan bahwa memberikan uang kepada para ahli dan lembaga-lembaga besar sudah cukup untuk mengubah keadaan. Tapi sayangnya, keyakinan ini seringkali meleset. Dalam pengalaman lebih dari 30 tahun bekerja di bidang pembangunan internasional, banyak yang merasa kecewa dengan proyek dan program yang tidak efektif.

Misalnya, ada sebuah proyek di Afrika Timur yang bertujuan membantu perempuan muda dengan menyediakan fasilitas sanitasi di sekolah-sekolah. Proyek ini terdengar bagus, dan perencanaan pun dilakukan secara rinci. Dana besar juga disediakan, mencapai $40,000. Namun, hasilnya sangat mengecewakan: nilai manfaat yang dihasilkan hanya sekitar $2,000. Dengan kata lain, proyek tersebut lebih fokus pada urusan administrasi dan proses daripada memberikan bantuan yang benar-benar efektif. Sumber daya pun terbuang percuma.

Lalu, bagaimana kita harus berpikir ulang tentang cara memberikan bantuan? Salah satu pendekatan yang lebih efektif adalah transfer tunai langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, ada sebuah komunitas di dekat perbatasan Rwanda-Burundi yang menerima bantuan berupa uang tunai tanpa syarat dari sebuah LSM. Hasilnya? Perbaikan drastis dalam kesejahteraan masyarakat, termasuk akses yang lebih baik terhadap listrik, atap rumah, asuransi kesehatan, dan pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa transfer tunai langsung secara konsisten mengurangi angka kematian anak, meningkatkan pendidikan, serta meningkatkan investasi dan tabungan.

Mengapa transfer tunai langsung sangat efektif? Ada empat alasan utama yang dijelaskan. Pertama, kebutuhan akan modal yang mendesak. Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem sering kali kekurangan uang, bukan pengetahuan. Misalnya, seorang wanita mungkin sudah tahu bagaimana cara menjalankan usaha toko kelontong, tetapi ia tidak memiliki modal untuk membeli barang dagangan.

Kedua, personalisasi. Uang tunai memungkinkan individu untuk memenuhi kebutuhan unik mereka sendiri, apakah itu memulai bisnis, mengirim anak-anak ke sekolah, atau mendapatkan perawatan kesehatan.

Ketiga, efisiensi. Transfer tunai langsung menghilangkan biaya-biaya overhead dari proyek bantuan tradisional, sehingga orang-orang dapat menggunakan dana tersebut secara lebih efektif.

Keempat, pemberdayaan dan kepercayaan. Transfer tunai memberikan kepercayaan kepada orang-orang untuk membuat keputusan mereka sendiri, yang dapat menumbuhkan rasa bangga dan keberlanjutan dalam investasi mereka.

Kemajuan teknologi belakangan ini juga membuat transfer tunai langsung semakin mungkin dilakukan. Contohnya, ponsel memungkinkan uang dikirim langsung ke penerima tanpa melalui perantara seperti LSM atau pemerintah. Kecerdasan buatan (AI) juga dapat membantu mengidentifikasi dan menargetkan mereka yang paling membutuhkan, serta memprediksi kejadian cuaca ekstrem, sehingga bantuan keuangan dapat diberikan tepat waktu.

Namun, transfer tunai langsung bukanlah solusi untuk semua masalah. Tapi, mereka memungkinkan orang-orang paling miskin untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Sangat penting bagi individu dan para donatur yang lebih kaya untuk berkontribusi langsung kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Pemerintah dan lembaga internasional juga sebaiknya mengarahkan dana mereka untuk mendukung transfer tunai.

Selain lebih efisien dan efektif, transfer tunai langsung juga memiliki keunggulan moral. Mereka menghormati martabat, pilihan, dan kesetaraan penerima dengan memungkinkan mereka untuk memutuskan bagaimana cara menggunakan uang tersebut. Dengan demikian, pendekatan ini menuntut perubahan pola pikir dari model bantuan yang paternalistik menuju pemberdayaan mereka yang membutuhkan.

Mengapa pendekatan baru ini penting? Karena, saat kita berbicara tentang kemiskinan ekstrem, kita tidak hanya membicarakan statistik atau angka-angka, tetapi tentang manusia yang memiliki mimpi dan harapan. Dengan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk mengambil keputusan sendiri, kita tidak hanya memberi mereka kesempatan untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka.

Jika kita benar-benar ingin mengatasi kemiskinan ekstrem, saatnya kita berpikir ulang tentang cara memberikan bantuan. Pendekatan yang lebih langsung, efisien, dan berbasis pada kepercayaan ini bukan hanya lebih efektif, tetapi juga lebih manusiawi. Jangan sampai upaya kita terbuang sia-sia seperti proyek-proyek sebelumnya yang gagal. Dengan teknologi dan sumber daya yang kita miliki saat ini, mengapa kita tidak mencoba pendekatan yang lebih sederhana namun lebih berdampak? Transfer tunai langsung bisa menjadi langkah kecil namun penting menuju dunia yang lebih adil dan sejahtera.

Bagaimana menurutmu? Bukankah sudah saatnya kita mengubah cara kita berpikir tentang kemiskinan ekstrem?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun