Karena sudah tahu lokasinya jadi tidak bingung lagi. Langsung meluncur ke tujuan. Dari jauh saya sudah melihat sosok Kang Dudi. Tidak berubah. Sama seperti pertama bertemu di acara blogger BAPETEN.
Berarti awet. Awet apa hayo? Jangan disebutlah nanti GR. Lanjut ya ceritanya. Begitu sampai di depan kedai. Parkir motor terus langsung teriak.
"Akhirnya sampai juga ke sini. Gimana kabarnya Kang? Ya ampun lama juga ya kita baru ketemu lagi."
Bla bla bla saya nyerocos segala macam. Saya langsung melihat-lihat isi kedainya dan tentu saja memesan minuman. Awalnya saya memesan minuman bersoda dengan es batu. Panas soalnya. Jadi ingin yang segar-segar.
Tapi ke kedai kopi masa enggak ngopi. Akhirnya saya memesan es kopi manis. Kok kopi manis? Iya saya tidak suka kopi pahit. Boleh toh? Eh, ternyata memang di Kedai Ngopi Bareng ada julukanÂ
tersendiri.Bagi yang senang kopi. Benar-benar ngopi. Sebutannya sobat pahit. Nah, kalau yang seperti saya. Sukanya yang manis-manis. Disebutnya sobat manis. Aish, jadi GR disebut manis.
Eh, itu julukannya untuk semua deh. Jadi saya enggak boleh GR. Tapi tanpa kopi manis pun saya tetap sobat manis kok. Uhuy.
Sambil ngopi cantik kita ngobrol segala macam. Awal mula tercebur ke dunia hitam. Dunia perkopian maksudnya
.Kemudian suka duka menjadi pelaku UMKM. Terus rezeki tak terduga saat kopinya diborong turis asing menjelang lebaran.
"Jadi bisa lebaran deh," seloroh Kang Dudi.
Wah, pokoknya seru deh ngobrol-ngobrol di Kedai Ngopi Bareng. Sayang hari menjelang magrib. Saya dengan berat hati menyudahi temu kangen ini. Karena masih harus melanjutkan perjalanan lagi ke Tangerang.