Mohon tunggu...
Denik
Denik Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Blogger dan penulis yang senang motoran sambil kuliner, mengunjungi tempat bersejarah, dan olah raga.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sabtu Seru di Kedai Ngopi Bareng

22 Januari 2024   23:37 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:44 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama pemilik Kedai Ngopi Bareng (dok. Denik)

Saya bukan penyuka kopi. Tapi kalau diajak ngopi tentu tidak menolak. Pasti ada menu lainnya. Kalau pun tidak ada menu lain kopi pun tak masalah. Paling pilih kopi susu.

Nah, akhir pekan kemarin saya ngopi cantik di Kedai Ngopi Bareng milik seorang teman blogger. Kedai kopi yang ternyata akan berusia 6 tahun pada bulan Maret mendatang.

Weh, tak terasa ya? Sebenarnya sudah lama saya ingin mengunjungi kedai kopinya. Sayang ada saja halangannya. Baru akhir pekan kemarin dikodar ke sana.

Kebetulan saya sedang riding ke daerah Jakarta. Jadi sekalian saja membuat janji untuk mengunjungi kedai kopinya.

Kedai Ngopi Bareng berada di Jalan Penataran, Jakarta Pusat. Pemiliknya adalah Kang Dudi Iskandar. Saya mengenal dirinya lewat acara blogger yang diadakan oleh BAPETEN. 

Mulai dari workshop di hotel Haris Vertue sampai kunjungan ke BATAN di Serpong.

Usai kegiatan di BAPETEN interaksi saya lebih banyak melalui media sosial. Lewat media sosial pula saya tahu tentang kedai kopi miliknya. Yang kadang bikin mupeng postingan-postingan kopinya

Kang Dudi sedang menyeduh kopi pesanan saya (dok. Denik)
Kang Dudi sedang menyeduh kopi pesanan saya (dok. Denik)

Akhir pekan kemarin saya riding ke daerah Pluit. Dari sana langsung meluncur ke Jalan Penataran. Lokasi Kedai Ngopi Bareng. Tidak sulit sih mencari lokasinya. Karena menggunakan goegle map.

Tiba di sana kedai kopinya tutup. Aduh, gimana sih? Sempat speechless. Janjian tapi tutup. Saya japri dong. Rupanya bukanya setelah asar. Tanggung. Salat dulu. Maka saya pun meluncur lagi mencari masjid untuk salat dan makan.

Tadinya mau cari makan di sekitar kedai sekalian. Ternyata bukanya masih nanti. Jadilah saya makan mie ayam di dekat Masjid Tangkuban Perahu. Nanti saya ceritakan juga tentang kuliner di sini yang ternyata enak banget.

Usai salat dan makan dapat WA kalau Kang Dudi sudah di kedai. Saya pun segera meluncur dengan penuh semangat. Maklum akan bertemu kawan lama. Kalau sesama perempuan pasti sudah berpelukan dan cipika cipiki. 

Karena sudah tahu lokasinya jadi tidak bingung lagi. Langsung meluncur ke tujuan. Dari jauh saya sudah melihat sosok Kang Dudi. Tidak berubah. Sama seperti pertama bertemu di acara blogger BAPETEN.

Berarti awet. Awet apa hayo? Jangan disebutlah nanti GR. Lanjut ya ceritanya. Begitu sampai di depan kedai. Parkir motor terus langsung teriak.

"Akhirnya sampai juga ke sini. Gimana kabarnya Kang? Ya ampun lama juga ya kita baru ketemu lagi."

Bla bla bla saya nyerocos segala macam. Saya langsung melihat-lihat isi kedainya dan tentu saja memesan minuman. Awalnya saya memesan minuman bersoda dengan es batu. Panas soalnya. Jadi ingin yang segar-segar.

Tapi ke kedai kopi masa enggak ngopi. Akhirnya saya memesan es kopi manis. Kok kopi manis? Iya saya tidak suka kopi pahit. Boleh toh? Eh, ternyata memang di Kedai Ngopi Bareng ada julukan 

Kopi pesanan saya (dok. Denik)
Kopi pesanan saya (dok. Denik)
tersendiri.

Bagi yang senang kopi. Benar-benar ngopi. Sebutannya sobat pahit. Nah, kalau yang seperti saya. Sukanya yang manis-manis. Disebutnya sobat manis. Aish, jadi GR disebut manis.

Eh, itu julukannya untuk semua deh. Jadi saya enggak boleh GR. Tapi tanpa kopi manis pun saya tetap sobat manis kok. Uhuy.

Sambil ngopi cantik kita ngobrol segala macam. Awal mula tercebur ke dunia hitam. Dunia perkopian maksudnya

Ngobrol sambil ngopi cantik (dok. Denik)
Ngobrol sambil ngopi cantik (dok. Denik)
.

Kemudian suka duka menjadi pelaku UMKM. Terus rezeki tak terduga saat kopinya diborong turis asing menjelang lebaran.

"Jadi bisa lebaran deh," seloroh Kang Dudi.

Wah, pokoknya seru deh ngobrol-ngobrol di Kedai Ngopi Bareng. Sayang hari menjelang magrib. Saya dengan berat hati menyudahi temu kangen ini. Karena masih harus melanjutkan perjalanan lagi ke Tangerang.

Belum puas sebenarnya. Apalagi di sebelah kedai ada nasi kebuli. Itu kesukaan saya. Mesti nyobain. Kemarin sudah makan soalnya. 

Baiklah, mari cek kalender. Siap-siap remedial kata Kang Dudi. Siap Kang. Tunggu aku kembali. Eaaa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun