Para lelaki yang mengenakan udeng alias ikat kepala. Juga perempuan dengan kain dan kebayanya yang  diikat selendang. Khas Bali sekali. Â
Saat menemukan tempat menarik saya berhenti sebentar untuk melihatnya dari dekat. Seperti Monumen Bajra Sandhi. Begitu terus sepanjang perjalanan sampai akhirnya tiba ditujuan.
Bagi saya momen motoran ini jadi kenangan yang istimewa. Sebagai penyuka riding bisa saja saya menyewa motor untuk keliling Denpasar. Namun sensasinya tentu berbeda dengan kejadian motoran yang saya alami ini.
Kalau sengaja menyewa motor jalur yang dilalui sudah pasti. Keliling kota mencari makan atau ke tempat wisata. Sementara yang saya alami, keliling motornya dari daerah yang tak diduga. Jalur yang dilalui pun mengikuti maps.
Saya menyebutnya petualangan sesaat tapi sangat berkesan. Karena esoknya saya mengikuti itinerary perjalanan dengan mengunjungi tempat-tempat yang sudah disepakati selama di Bali.
Semoga masih diberikan kesempatan lagi untuk bisa pergi ke Bali. Sebab saya belum puas menjelajah Bali. Semoga doa ini terwujud dan bisa meet up dengan teman-teman Kompasianer di Bali. Semoga. (Deniks)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H