- Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh beberapa jenis bakteri dan tumbuhan.
- Fotosintesis memerlukan energi cahaya untuk menghasilkan suatu zat gula sederhana.
- Zat gula yang dihasilkan dari fotosintesis berbahan dasar gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O).
- Fotosintesis menghasilkan produk sisa berupa gas oksigen (O2) dan air (H2O).
- Fotosintesis sering kali juga disebut dengan asimilasi karbon karena membentuk zat gula dari reaksi antara gas karbondioksida dengan air.
Selanjutnya seorang ahli bernama Robert Hill berasumsi bahwa suatu kompleks reaksi terdapat perantara ke plastokinon dan lainnya dari kitokrom f ke dalam satu tahap mekanisme pembentukan karbohidrat. Yang mana plastokinon merupakan penghubung semua itu yang membutuhkan energi demi mengurangi kitokrom f. Hal ini dikarenakan kitokrom f merupakan reduktan yang baik.
Kemudian Hill melakukan percobaan lebih lanjut yang dapat membuktikan bahwa pada fotosintesis tumbuhan hijau menghasilkan oksigen. Ia mengemukakan bahwa kloroplas dapat terisolasi sehingga menghasilkan oksigen saat memperoleh pemasok pengurang tidak alami seperti Fe2(C2O4)3 atau besi (III) oksalat, benzokinon atau ferisianida setelah disinari oleh cahaya. Artinya, oksigen dapat terbentuk dari adanya reaksi antara air dengan suatu akseptor elektron dengan bantuan cahaya. Berikut merupakan persamaan reaksi yang terjadi:
Tidak hanya sampai disana, beberapa ahli seperti Jan Amesz dan Louis N.M Duysens menemukan fakta bahwa klorofil a menyerap satu cahaya kemudian mengoksidasi kitokrom f. Lalu cahaya lainnya akan terserap oleh klorofil a dan pigmen-pigmen yang lain. Namun, hal ini berdampak pada pengurangan pada kitokrom sama yang telah teroksidasi dan menunjukkan bahwa dalam satu rangakaian proses fotosintesis tersebut melibatkan dua reaksi cahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H