Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Minggu, 22 Desember 2024 Komite Sastra Dewan Kesenian Kota Tangerang menggelar acara Kebun Puisi di Taman Pintu Air.
Denik dan Dwi sudah stand by diTaman Pintu Air menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari spanduk acara, alat tulis, souvenir, hadiah dan snack.Â
Sejak pagi squad Komite Sastra yang beranggotakan Medy Kesesih, Achi TM,Peserta acara selain mereka yang telah mendaftar juga pengunjung taman yang diajak secara spontan. Mereka diajak membuat puisi kemudian dibacakan di depan peserta lain.Â
Awalnya mereka malu-malu. Ada saja alasan untuk menolak ajakan kami. Tapi setelah diberi edukasi dengan sedikit rayuan akhirnya mereka bersedia. Bahkan banyak yang tertarik untuk bergabung di Kebun Puisi.
Kebun Puisi merupakan salah satu dari sekian kegiatan yang diadakan oleh Komite Sastra DKT Kota Tangerang. Tujuan dari kegiatan Kebun Puisi untuk mengenalkan puisi dan mengajak masyarakat untuk menyukai puisi.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya juga dalam meningkatkan literasi di kalangan masyarakat. Hadirnya Kebun Puisi diharapkan bisa menggairahkan literasi di Kota Tangerang.Â
Adapun taman atau ruang terbuka umum yang dijadikan tempat untuk menggelar acara bukan tanpa maksud. Artinya sengaja dipilih tempat semacam taman agar masyarakat tergerak langsung. Bisa melihat seperti apa kegiatan yang ada di Kebun Puisi.Â
Jika sudah tertarik tentu dengan senang hati akan ikut serta. Dari sini mereka akan tahu bahwa kegiatan yang terkait literasi itu sebenarnya menarik dan mengasikkan.Â
Tapi kita tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan pihak lain yang ingin mengadakan kegiatan selain di taman.Â
Harapannya kegiatan Kebun Puisi ini bisa menghidupkan juga taman-taman yang ada di kota Tangerang. Selain itu bisa menggairahkan dunia literasi juga. Mari berpuisi di taman.Â
Di taman ini aku merasakan sesuatuÂ
Pepohonan menyapaku dengan ramah
Wahai DindaÂ
Kemana senyummu?
Sementara mentari sedang cerah ceria
Aku tersenyum kecut
Wajahku laksana mendung ya?
Kataku
Maaf sudah merusak pagimu
Senyumku hilang sejak semalam
Ditelan kabut kesedihan
Seiring pagi yang kian menepi
Orang-orang menyongsong pagi
Membawa sekeranjang cinta untuk Bunda
Sementara aku hanya bisa membawa sekeranjang doa
Sebab bundaku tak bisa digapaiÂ
Ia sudah bertahta di langit bersama para bidadariÂ
Tangerang, 22 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H