Bicara tentang Korea. Pasti yang tercetus adalah tentang drakor dan K-Popnya. Sekarang.
Kalau dulu, Korea yang saya tahu hanyalah tentang timnas sepak bolanya, hanbok alias baju tradisional Korea dan ginseng. Tiga hal yang sangat lekat diingatan saya.
Saya tahu tentang timnas Korea, karena saya penggemar sepak bola. Sedangkan tentang baju hanbok atau baju tradisional nya karena saya penyuka baju-baju tradisional. Sementara tentang ginseng, sebab saya penikmat minuman.
Dulu. Ya, dulu hanya itu saja pengetahuan saya tentang negara Korea. Mengenai film-film Korea atau drama serinya justru saya tidak tahu sama sekali.
Korea yang saya tahu hanyalah tentang timnas sepak bolanya, hambok alias baju tradisional Korea dan ginseng.Â
Namun pada tahun 2007 saya tergila-gila dengan drama Korea yang berjudul Coffe Prince. Sebuah drama seri yang tayang di televisi swasta. Coffee Prince berkisah tentang kisah cinta pemilik kedai kopi dengan pegawainya yang "tak biasa."
Tak biasa dalam tanda kutip ini karena penuh dengan kejutan. Si pemilik kedai kopi yang diperankan oleh Gong Yoo merasa dirinya memiliki kelainan, sebab jatuh cinta pada karyawannya yang diperankan oleh Yoon Eun Hye.
Masalahnya karyawan kedai kopi tersebut semuanya laki-laki. Ini merupakan triknya untuk menarik minat pembeli wanita. Tentu saja ia merasa ada yang tak beres dengan dirinya karena bisa jatuh cinta pada karyawannya yang nota bene adalah laki-laki.
Seiring berjalannya waktu, ada kejutan yang tak disangka-sangka. Ternyata si karyawan yang ia sukai adalah perempuan tomboi yang menyamar menjadi laki-laki demi bisa mendapatkan pekerjaan.
Kisah cinta keduanya sebelum identitas si karyawan terbongkar sangat menggelitik. Rupanya hubungan sejenis dalam drama Coffee Prince digambarkan sebagai hubungan tidak lazim.Â
Di lingkungan kerja menjadi bisik-bisik. Di lingkungan keluarga mendapat pertentangan. Dengan nuansa drama komedi romantis, Coffee Prince menjadi tontonan favorit dan selalu saya tunggu-tunggu.Â
Saking penasarannya saya sampai membeli kaset DVD-nya. Ditonton dari awal sampai akhir. Dibela-belain begadang demi seorang Gong Yoo. Artis Korea yang kemudian menjadi idola saya.Â
Seumur-umur tidak pernah menonton drama Korea, tiba-tiba mengidolakan artis Korea.Â
Apakah hanya begitu saja? Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang saya jadikan pelajaran. Salah satunya konsep kedai kopinya. Saya bersama seorang sahabat yang sudah lama ingin memilki usaha, akhirnya membuat sebuah kafe yang nuansanya perempuan semua.
Berkat menonton drama Korea Coffee Prince,  akhirnya saya memiliki usaha berupa kafe pink-kan. Berkat drama Korea Coffee Prince saya  memiliki idola artis Korea yang bernama Gong Yoo.Â
Keduanya, kafe yang saya dirikan dan artis yang saya idolakan memiliki kesan tersendiri. Coffee Prince menjadi inspirasi saya dalam mendirikan sebuah usaha berupa kafe. Sementara Gong Yoo artis Korea yang kini cukup diperhitungkan. Jadi saya tidak salah mengidolakannya.
Bisa dikatakan bahwa Coffee Prince merupakan drama Korea yang cukup mempengaruhi hidup saya. Bolehlah saya katakan sebagai My Perfect K-Drama. Drama Korea yang mengisnpirasi ya Coffee Prince. (Denik)
dengan drama Korea yang berjudul Coffe Prince. Sebuah drama seri yang tayang di televisi swasta. Saya sampai lari-lari demi mengejar drama seri Korea satu ini. Pokoknya jangan sampai terlambat.Â
Coffee Prince berkisah tentang kisah cinta pemilik kedai kopi dengan pegawainya yang "tak biasa."
Tak biasa dalam tanda kutip ini karena penuh dengan kejutan. Si pemilik kedai kopi yang diperankan oleh Gong Yoo merasa dirinya memiliki kelainan, sebab jatuh cinta pada karyawannya yang diperankan oleh Yoon Eun Hye.
Masalahnya karyawan kedai kopi tersebut semuanya laki-laki. Ini merupakan triknya untuk menarik minat pembeli wanita. Tentu saja ia merasa ada yang tak beres dengan dirinya karena bisa jatuh cinta pada karyawannya yang nota bene adalah laki-laki.
Seiring berjalannya waktu, ada kejutan yang tak disangka-sangka. Ternyata si karyawan yang ia sukai adalah perempuan tomboi yang menyamar menjadi laki-laki demi bisa mendapatkan pekerjaan.
Kisah cinta keduanya sebelum identitas si karyawan terbongkar sangat menggelitik. Rupanya hubungan sejenis dalam drama Coffee Prince digambarkan sebagai hubungan tidak lazim.Â
Di lingkungan kerja menjadi bisik-bisik. Di lingkungan keluarga mendapat pertentangan. Dengan nuansa drama komedi romantis, Coffee Prince menjadi tontonan favorit dan selalu saya tunggu-tunggu.Â
Saking penasarannya saya sampai membeli kaset DVD-nya. Ditonton dari awal sampai akhir. Dibela-belain begadang demi seorang Gong Yoo. Artis Korea yang kemudian menjadi idola saya.Â
Apakah hanya begitu saja? Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang saya jadikan pelajaran. Salah satunya konsep kedai kopinya. Saya bersama seorang sahabat yang sudah lama ingin memilki usaha, akhirnya membuat sebuah kafe yang nuansanya perempuan semua.
Berkat menonton drama Korea Coffee Prince,  akhirnya saya memiliki usaha berupa kafe pink-kan. Berkat drama Korea Coffee Prince saya  memiliki idola artis Korea yang bernama Gong Yoo.Â
Keduanya, kafe yang saya dirikan dan artis yang saya idolakan memiliki kesan tersendiri. Coffee Prince menjadi inspirasi saya dalam mendirikan sebuah usaha berupa kafe. Sementara Gong Yoo artis Korea yang kini cukup diperhitungkan. Jadi saya tidak salah mengidolakannya.
Bisa dikatakan bahwa Coffee Prince merupakan drama Korea yang cukup mempengaruhi hidup saya. Bolehlah saya katakan sebagai My Perfect K-Drama. Drama Korea yang mengisnpirasi ya Coffee Prince. (Denik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H