Saking penasarannya saya sampai membeli kaset DVD-nya. Ditonton dari awal sampai akhir. Dibela-belain begadang demi seorang Gong Yoo. Artis Korea yang kemudian menjadi idola saya.Â
Seumur-umur tidak pernah menonton drama Korea, tiba-tiba mengidolakan artis Korea.Â
Apakah hanya begitu saja? Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang saya jadikan pelajaran. Salah satunya konsep kedai kopinya. Saya bersama seorang sahabat yang sudah lama ingin memilki usaha, akhirnya membuat sebuah kafe yang nuansanya perempuan semua.
Berkat menonton drama Korea Coffee Prince,  akhirnya saya memiliki usaha berupa kafe pink-kan. Berkat drama Korea Coffee Prince saya  memiliki idola artis Korea yang bernama Gong Yoo.Â
Keduanya, kafe yang saya dirikan dan artis yang saya idolakan memiliki kesan tersendiri. Coffee Prince menjadi inspirasi saya dalam mendirikan sebuah usaha berupa kafe. Sementara Gong Yoo artis Korea yang kini cukup diperhitungkan. Jadi saya tidak salah mengidolakannya.
Bisa dikatakan bahwa Coffee Prince merupakan drama Korea yang cukup mempengaruhi hidup saya. Bolehlah saya katakan sebagai My Perfect K-Drama. Drama Korea yang mengisnpirasi ya Coffee Prince. (Denik)
dengan drama Korea yang berjudul Coffe Prince. Sebuah drama seri yang tayang di televisi swasta. Saya sampai lari-lari demi mengejar drama seri Korea satu ini. Pokoknya jangan sampai terlambat.Â
Coffee Prince berkisah tentang kisah cinta pemilik kedai kopi dengan pegawainya yang "tak biasa."
Tak biasa dalam tanda kutip ini karena penuh dengan kejutan. Si pemilik kedai kopi yang diperankan oleh Gong Yoo merasa dirinya memiliki kelainan, sebab jatuh cinta pada karyawannya yang diperankan oleh Yoon Eun Hye.
Masalahnya karyawan kedai kopi tersebut semuanya laki-laki. Ini merupakan triknya untuk menarik minat pembeli wanita. Tentu saja ia merasa ada yang tak beres dengan dirinya karena bisa jatuh cinta pada karyawannya yang nota bene adalah laki-laki.
Seiring berjalannya waktu, ada kejutan yang tak disangka-sangka. Ternyata si karyawan yang ia sukai adalah perempuan tomboi yang menyamar menjadi laki-laki demi bisa mendapatkan pekerjaan.