Jujur rasanya tidak karuan. Was-was, tegang, keringat dingin juga.Â
Kok bisa gitu? Padahal bukan kali pertama manggung toh?
Bagaimana ya? Bukan masalah sudah pernah atau belum pernah tampil. Melainkan karena faktor X.
Pertama, ini pengalaman perdana saya tampil membaca cerpen di depan khalayak ramai.Â
Kedua, tidak ada persiapan karena ada "drama" jelang Kompasianival 2024.
Ketiga, kondisi badan sedang tidak fit. Jadi khawatir pas di atas panggung batuk-batuk.
Pokoknya saat briefing, sampai menunggu dipanggil ke atas panggung, rasanya was-was saja. Rupanya hampir semua merasakan hal yang sama.
Terus jelang detik-detik tampil ke atas panggung, hujan turun dengan derasnya. Kak Mimin meminta para peserta menaikkan volume suara. Artinya harus membaca lebih keras meski sudah memakai mic.
Wuduh, saya semakin khawatir dengan suara ini. Karena itu tadi. Kondisi saya sedang tidak fit. Mana pula cerpen yang saya baca ada lima lembar kertas print out. Upah.
Sebagai penampil pertama jelas ada sedikit beban. Hal tersebut akan menjadi barometer sikap penonton. Akankah tertarik? Atau malah membosankan?
Syukurnya semua bisa dilalui dengan baik dan lancar. Mulai dari penampil pertama (saya) dilanjutkan dengan penampil berikutnya, semua berjalan lancar. Alhamdulillah.