Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jamu Tradisional Tetap Eksis di Tengah Gempuran Modernisasi

1 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 1 Oktober 2024   12:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramuan jamu pegal linu (dok. Denik)

Tak lama pesanan jamu datang. Saya perhatikan sekeliling kios. Wah, banyak juga jenis jamunya. Ada yang familiar di mata  dan ada juga yang baru saya ketahui saat itu.

"Oh, ini termasuk jamu kuat? Banyak juga jenisnya."

Rupanya jamu tersebut banyak peminatnya. Lainnya ada jamu pegal linu, jamu tolak angin, dan lain sebagainya. 

Jamu kuat lelaki (dok. Denik)
Jamu kuat lelaki (dok. Denik)
Jika dilihat dari keseharian masyarakat dalam mengkonsumsi jamu, rasanya jamu akan tetap bertahan di tengah kemajuan zaman. Sebab sebagian besar masyarakat sudah terbiasa minum jamu. Baik itu dalam kondisi sehat maupun tak enak badan.

Ada yang mengkonsumsi jamu demi menjaga kesehatan tubuh. Ada yang mengkonsumsi jamu untuk kesembuhan tubuhnya. Jadi lebih ke arah pengobatannya. Jika demikian maka sampai kapan pun jamu akan tetap dicari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun