Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Keseruan Acara Kongkow Fiksi Kompasiana (KOngSI) di Bentara Budaya Jakarta

15 Juli 2024   17:55 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama kang Bugi (dok. Denik)

Akhir pekan waktu yang selalu saya nantikan dengan penuh suka cita. Rasanya tidak saya saja deh. Hampir semua orang. Karena akhir pekan saatnya lepas sejenak dari rutinitas sehari-hari. 

Tentu saja bagi mereka yang memiliki rutinitas dari pagi sampai malam. Dari hari Senin sampai Jumat. Akhir pekan menjadi semacam hari kebebasan. 

Bebas tidur seharian. Bebas jalan-jalan kemana saja. Bebas berkegiatan dan lain sebagainya.

Saya pun demikian. Akhir pekan biasanya saya isi dengan kegiatan positif. Selain kumpul keluarga atau kumpul dengan teman-teman. 

Nah, akhir pekan 13 Juli 2024 kemarin saya isi dengan kegiatan bareng teman-teman komunitas Kompasiana.

Beberapa komunitas seperti Kopaja71, Fiksiana, dan Pulpen didukung oleh Elek Media, KG Media dan Buku Kompas serta tentu saja Kompasiana, menggelar acara khusus bernama KOngSI alias Kongkow Fiksi Kompasiana Volume 1.

Acara tersebut menghadirkan narasumber seorang editor dari penerbit Kompas Gramedia dan penampilan para Kompasianer terpilih yang akan membacakan puisi karya mereka sendiri serta pembacaan cerpen.

Sejak awal diumumkan kegiatan tersebut saya langsung mendaftar. Kebetulan saya belum ada janji. Jadi memang sudah mengkhususkan waktu tersebut. Selain belum ada janji saya juga tertarik dengan acaranya. Kongkow Fiksi.

Meski bukan spesialis penulis fiksi, tapi bisalah menulis cerpen atau puisi. Makanya saya mendaftar Open Mic juga. Yaitu membacakan puisi karya sendiri. Selain itu saya juga senang membaca karya-karya fiksi. 

Singkat cerita hari itu pun tiba. Saya berusaha datang tepat waktu. Meluncur dari Tangerang ke Bentara Budaya Jakarta (BBJ) tempat dilangsungkannya acara dengan mengendarai sepeda motor. 

Tiba di sana sudah ada teman-teman Kompasianer yang lebih dulu tiba. Pak Wibi, pak Sutiono, mas Horas, Nur Taufik, Zarna dan Inong. 

Teman-teman Kompasianer (dok. KOngSI Kompasiana)
Teman-teman Kompasianer (dok. KOngSI Kompasiana)
Tak lama om Jay tiba, pak Syaiful Harahap, Andri, kang Bugi dan seterusnya yang diantaranya belum saya kenal. Jadi baru berkenalan di sana. Pokoknya serulah bisa bertemu secara offline.

Kami yang awalnya duduk-duduk di depan kafe segera berpindah ke lokasi acara di depan Pojok Baca Bentara Budaya.

Di sana sudah berjajar bangku-bangku kayu dan bangku besi. Di depan ada panggung mini untuk Kompasianer yang akan tampil.

Bersama kang Bugi (dok. Denik)
Bersama kang Bugi (dok. Denik)
Tampilan yang menarik. Saya mengambil tempat paling depan. Duduk bersama kang Bugi di bangku besi. Pokoknya senyamannya kita saja dalam menikmati acara.

Acara dibuka oleh MC, mas Musfi. Spesialis MC dan admin Kompasiana yang seru banget kalau memandu acara. Lalu sambutan dari mas Kevin mewakili mas Nurullah selaku CEO Kompasiana. Yang dilanjutkan dengan pembacaan cerpen oleh bu Erry.

Setelah itu dilanjutkan dengan obrolan santai dengan narasumber seorang editor dari penerbit Kompas Gramedia, Mirna Yulistianti. Acara yang dipandu oleh mba Wirda tersebut isinya bergizi banget. Kita jadi tahu gini gitunya menulis karya sastra agar dilirik penerbit. 

Mirna Yulistianti sang narasumber (dok.Denik)
Mirna Yulistianti sang narasumber (dok.Denik)
Kita jadi tahu juga, oh ini toh dibalik karya sastra penulis-penulis besar seperti Eka Kurniawan, Ratih Kumala, Ahmad Fuadi dan seterusnya. Asik banget mba Mira memberikan penjelasannya. Termasuk suka duka dalam mengedit naskah.

Obrolan yang inginnya dilanjutkan terus harus berakhir untuk lanjut ke acara berikutnya. Yakni pembacaan puisi. Ada 10 penampil terpilih. Yang karyanya hasil kurasi panitia. Saya termasuk yang terpilih. Alhamdulillah. 

Satu per satu penampil membacakan karyanya. Wah, bagus-bagus loh puisi mereka. Ada kisah patah hati, rindu kampung halaman, galau masalah pekerjaan dan lain sebagainya. Seru dan menarik penampilan teman-teman Kompasiana tersebut.

Lidwina Nathania pembaca puisi terpilih (dok. Denik)
Lidwina Nathania pembaca puisi terpilih (dok. Denik)
Tak terasa sampailah di penghujung acara. Para penampil mendapatkan apresiasi. Terpilih satu penampil terbaik yang berhak membawa pulang plakat, bingkisan, dan e-wallet. Selamat untuk Lidwina Nathania. 

Acara pun usai. Ditutup dengan foto bersama. Setelah foto bersama saya buru-buru ke musalah.  Mengejar waktu salat yang sempat tertinggal. Sebelumnya selfi dulu dengan Kompasianer yang datang dari Bandung dan Kalimantan. 

Kompasianer yang tampil di Open Mic (dok. Kongsi Kompasiana)
Kompasianer yang tampil di Open Mic (dok. Kongsi Kompasiana)
Inginnya ngobrol-ngobrol lagi dengan teman-teman Kompasianer. Sayang saya harus segera pulang. Hari sudah senja. Sudah ada yang menanti di rumah. 

Akhir pekan yang manis bersama teman-teman yang manis juga. Semoga masih bisa berjumpa di acara KOngSI volume 2 tahun depan. Aamiin. 

Selamat dan sukses selalu untuk panitia penyelenggara acara. Selamat juga untuk kita semua. Salam KOngSI. Lebaran Fiksi Penulis Kompasiana. (Denik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun