Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Keseruan Acara Kongkow Fiksi Kompasiana (KOngSI) di Bentara Budaya Jakarta

15 Juli 2024   17:55 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman Kompasianer (dok. KOngSI Kompasiana)
Teman-teman Kompasianer (dok. KOngSI Kompasiana)
Tak lama om Jay tiba, pak Syaiful Harahap, Andri, kang Bugi dan seterusnya yang diantaranya belum saya kenal. Jadi baru berkenalan di sana. Pokoknya serulah bisa bertemu secara offline.

Kami yang awalnya duduk-duduk di depan kafe segera berpindah ke lokasi acara di depan Pojok Baca Bentara Budaya.

Di sana sudah berjajar bangku-bangku kayu dan bangku besi. Di depan ada panggung mini untuk Kompasianer yang akan tampil.

Bersama kang Bugi (dok. Denik)
Bersama kang Bugi (dok. Denik)
Tampilan yang menarik. Saya mengambil tempat paling depan. Duduk bersama kang Bugi di bangku besi. Pokoknya senyamannya kita saja dalam menikmati acara.

Acara dibuka oleh MC, mas Musfi. Spesialis MC dan admin Kompasiana yang seru banget kalau memandu acara. Lalu sambutan dari mas Kevin mewakili mas Nurullah selaku CEO Kompasiana. Yang dilanjutkan dengan pembacaan cerpen oleh bu Erry.

Setelah itu dilanjutkan dengan obrolan santai dengan narasumber seorang editor dari penerbit Kompas Gramedia, Mirna Yulistianti. Acara yang dipandu oleh mba Wirda tersebut isinya bergizi banget. Kita jadi tahu gini gitunya menulis karya sastra agar dilirik penerbit. 

Mirna Yulistianti sang narasumber (dok.Denik)
Mirna Yulistianti sang narasumber (dok.Denik)
Kita jadi tahu juga, oh ini toh dibalik karya sastra penulis-penulis besar seperti Eka Kurniawan, Ratih Kumala, Ahmad Fuadi dan seterusnya. Asik banget mba Mira memberikan penjelasannya. Termasuk suka duka dalam mengedit naskah.

Obrolan yang inginnya dilanjutkan terus harus berakhir untuk lanjut ke acara berikutnya. Yakni pembacaan puisi. Ada 10 penampil terpilih. Yang karyanya hasil kurasi panitia. Saya termasuk yang terpilih. Alhamdulillah. 

Satu per satu penampil membacakan karyanya. Wah, bagus-bagus loh puisi mereka. Ada kisah patah hati, rindu kampung halaman, galau masalah pekerjaan dan lain sebagainya. Seru dan menarik penampilan teman-teman Kompasiana tersebut.

Lidwina Nathania pembaca puisi terpilih (dok. Denik)
Lidwina Nathania pembaca puisi terpilih (dok. Denik)
Tak terasa sampailah di penghujung acara. Para penampil mendapatkan apresiasi. Terpilih satu penampil terbaik yang berhak membawa pulang plakat, bingkisan, dan e-wallet. Selamat untuk Lidwina Nathania. 

Acara pun usai. Ditutup dengan foto bersama. Setelah foto bersama saya buru-buru ke musalah.  Mengejar waktu salat yang sempat tertinggal. Sebelumnya selfi dulu dengan Kompasianer yang datang dari Bandung dan Kalimantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun