MEI 2020. Tepatnya tanggal 5 Mei 2020, pukul 07.30 WIB saya dikejutkan oleh pesan di WA grup yang mengabarkan tentang berpulangnya Didi Kempot.
"Mba, Didi Kempot kan meninggal?"
"Hah! Beneran? Kapan?!" kata saya tak percaya.
"Barusan rame di infotainment. Setel TV aja deh."
Saya termasuk orang yang jarang menonton televisi. Paling acara tertentu saja. Seperti siaran olahraga atau musik. Oleh karenanya diminta segera menyalakan televisi.Â
Apalagi orang rumah tahu kalau saya menggemari lagu-lagu Didi Kempot. Maka berita tersebut wajib saya ketahui.
Saya terhenyak tak percaya. Benar. Penyanyi campur sari yang lagu-lagunya sudah akrab di telinga sejak saya kecil itu telah tiada.Â
Padahal saya berencana menonton konsernya di GBK loh. Itulah rencana besar sang maestro pada tahun 2020. Usai sukses menggelar konser mini di kawasan SCBD Jakarta, serta konser amal saat pandemi. Selanjutnya menggelar konser akbar di GBK.
Sayang, Tuhan berkehendak lain. Usai konser amal untuk korban Covid-19 Tuhan memanggil-Nya pulang. Didi Kempot yang dikenal dengan lagu-lagu patah hatinya kini tinggal nama.Â
Kita tak bisa lagi melihat aksi panggungnya. Tak bisa lagi ia menghibur kita secara langsung. Dunia musik tanah air berduka. Bapak patah hati nasional itu pun benar-benar membuat hati penggemarnya patah.Â