Serunya, bisa melihat bagian bawah dengan puas. Danau buatan, pulau buatan, istana anak dan lain-lain.Â
Deg-degannya? Kondisi kereta gantung 19 tahun yang lalu tidak jauh berbeda dengan yang sekarang saya naiki. Artinya kan sudah lama sekali.Â
Pastinya mereka melakukan perawatan. Tapi namanya apes. Bisa saja pada saat kita yang menaiki eh ada bagian yang rusak sehingga keretanya jatuh.
Wuduh, jika mengingat hal tersebut rasanya ingin cepat-cepat turun. Padahal dulu tidak pernah punya pikiran demikian. Mungkin faktor usia juga kali ya?
Syukurnya sih tidak terjadi apa-apa. Perjalanan bolak-balik di atas kereta gantung berjalan lancar. Cuma kalau diajak naik kereta gantung lagi sepertinya nanti dulu deh.
Mungkin inilah bedanya usia muda dengan usia jelita (jelang lima puluh). Â Kalau usia muda ingin menaklukkan tantangan. Kalau usia jelita menghindari tantangan. Cari amannya saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H