Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perbedaan Naik Kereta Gantung di Usia Remaja dengan Usia Jelita

27 Februari 2024   16:57 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:58 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik kereta gantung di TMII (dok. Denik)

Istana Anak di TMII dari atas kereta gantung (dok. Denik)
Istana Anak di TMII dari atas kereta gantung (dok. Denik)
Serunya, bisa melihat bagian bawah dengan puas. Danau buatan, pulau buatan, istana anak dan lain-lain. 

Deg-degannya? Kondisi kereta gantung 19 tahun yang lalu tidak jauh berbeda dengan yang sekarang saya naiki. Artinya kan sudah lama sekali. 

Pastinya mereka melakukan perawatan. Tapi namanya apes. Bisa saja pada saat kita yang menaiki eh ada bagian yang rusak sehingga keretanya jatuh.

Wuduh, jika mengingat hal tersebut rasanya ingin cepat-cepat turun. Padahal dulu tidak pernah punya pikiran demikian. Mungkin faktor usia juga kali ya?

Syukurnya sih tidak terjadi apa-apa. Perjalanan bolak-balik di atas kereta gantung berjalan lancar. Cuma kalau diajak naik kereta gantung lagi sepertinya nanti dulu deh.

Mungkin inilah bedanya usia muda dengan usia jelita (jelang lima puluh).  Kalau usia muda ingin menaklukkan tantangan. Kalau usia jelita menghindari tantangan. Cari amannya saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun