-Sarana detoksifikasi tubuh.
-Mengatasi perut kembung.
-Mencegah penuaan dini.
-Mencegah bau badan tak sedap.
-Menyegarkan dan menyehatkan kulit.
Wah, pantas dulu ibu mengharuskan saya minum jamu kunyit asem. Ternyata memang banyak manfaatnya. Terutama bagi perempuan.Â
Bagaimana dengan jamu kekinian yang sedang marak sekarang ini? Karena pada dasarnya saya penyuka jamu, jadi senang-senang saja mencicipi jamu kekinian yang ada campuran soda dan sebagainya.Â
Rasanya pun tergolong enak. Tidak menghilangkan rasa jamunya. Meski demikian pilihan saya tetap pada jamu tradisional yang diracik dan digodok oleh pembuatnya, tanpa campuran lain.Â
Mungkin karena sejak kecil jamu semacam itu yang saya minum. Selain itu kalau minum jamu di tukang jamu langganan, saya bisa minta tambahan rebusan daun sirih dan jamu pahitan.
Untuk penawar rasa pahit jamu godokan biasanya diberi segelas wedang jahe atau wedang jeruk nipis. Wah, pokoknya mantaplah. Itulah sensasi jamu tradisional dibandingkan jamu kekinian.
Semua kembali keselera masing-masing. Sih. Jadi? Sudahkah Anda minum jamu kunyit asem hari ini? (EP)