Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sang Maestro, Sisi Lain Seorang Christian Hadinata

24 Maret 2023   07:50 Diperbarui: 24 Maret 2023   07:56 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Christian Hadinata (dokpri)

Apalagi dengan posisi sebagai bintang. Sangat manusiawi jika ada perasaan "wah" dan merasa di atas dari yang lain. Sehingga riskan untuk melakukan kesalahan.

Sikap Christian Hadinata patut ditiru. Tak hanya prestasinya saja yang dilihat. Meski tidak harus "plek" alias sama persis. Setidaknya mendekatilah. Misalnya dalam hal prestasi.

Christian Hadinata awalnya bermain di sektor tunggal putra. Dan berhasil menorehkan prestasi. Ketika di tempatkan di sektor ganda putra, ia juga menorehkan prestasi. Menjadi salah satu ganda putra yang ditakuti lawan. Tentu saja karena kehebatannya.

Begitu di tempatkan lagi di sektor lain. Yakni di sektor ganda campuran. Christian Hadinata tetap memberikan yang terbaik dan mempersembahkan gelar juara. Hal tersebut patut dicermati dan dicamkan oleh semua.

Tidak hanya bagi pemain bulutangkis atau pemain olahraga lain. Melainkan juga oleh kita semua. Bahwasanya, dengan siapa pun kita bekerjasama. Tunjukkan prestasi diri kita. Kemampuan kita. Tanpa dalih apapun.

Artinya tidak ada alasan atau pasal-pasal lain yang menghalangi kita untuk berprestasi. Misalnya alasan ketidakcocokan dengan pasangan. Tempat latihan yang tidak sesuai dengan keinginan kita dan lain-lain.

Yang paling penting adalah diri kita. Kemampuan diri. Di mana pun berada dan dengan siapa pun itu. Tunjukkan bahwa kita bisa. Ini loh saya. Ayo maju bersama saya. Ayo sama-sama kita lakukan yang terbaik.

Itulah sisi lain seorang Christian Hadinata yang patut diteladani. Sang maestro dan legenda bulutangkis Indonesia. Salam hormat Koh. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun