Bersepeda aktivitas yang menyenangkan loh. Selain menjaga kebugaran tubuh juga bisa membuat hati senang. Apalagi kalau bersepedanya ke tempat-tempat yang indah atau malah baru sama sekali.
Artinya tempat yang belum pernah dikunjungi. Bersepeda ke tempat yang sama sekali baru dan belum pernah tahu sebelumnya layaknya bertualang. Seru dan bikin penasaran.
Tak perlu ke luar kota atau tempat-tempat yang sedang viral. Lihat sekitar kita saja dulu. Bukannya tidak boleh bersepeda ke luar kota. Hanya saja kalau seperti itu butuh waktu khusus. Yang ada malah kerap tidak jadi. Kalau begitu kapan bersepedanya?
Nah, pada hari Minggu yang cerah saya gunakan kesempatan tersebut untuk bersepeda. Pagi-pagi sekali saya sudah meluncur dengan mengendarai sepeda. Tujuan saya bersepeda kali ini adalah ke Rawa Kutuk.
Rawa Kutuk atau Situ Pondok Jagung merupakan salah satu destinasi baru bagi warga Tangerang Selatan dan sekitarnya. Saya mendapatkan informasi tempat tersebut dari seorang kawan. Dia katakan kalau di daerah Pondok Jagung ada danau bagus loh.
Tidak seluas Danau Cipondoh sih. Tapi okelah kata si kawan. Saya yang selama ini hanya tahunya Danau Cipondoh jelas penasaran dong. Apalagi saya pernah beberapa kali melewati daerah tersebut tapi tidak pernah tahu kalau ada situ di sekitar sana.
Maka dalam hati diniati untuk suatu saat mengunjungi tempat tersebut. Kesempatan itu pun tiba. Dari tempat tinggal di Kreo, saya meluncur menuju arah Kota Tangerang. Melewati under pass Ciledug lurus terus sampai melewati daerah Ciledug Indah.
Dari sana menuju arah Graha Raya. Kalau mau menuju Kota Tangerang dari arah Graha Raya ambil putar balik. Sedangkan saya mau menuju arah Pondok Jagung. Jadi lurus terus masuk ke arah Graha Raya.
Saya kayuh sepeda mini kesayangan mengikuti arah ke Alam Sutera. Lurus terus sampai mentok ketemu pertigaan. Kalau ke kanan arah Alam Sutera kalau ke kiri arah Pondok Jagung. Nah, saya ambil arah ke kiri.
Dari sana kurus terus sampai ketemu jembatan yang bawahnya jalan tol. Di sebelah kanannya ada markas TNI. Saya masih lurus terus sampai bertemu pertigaan lagi. Nah, saya ambil arah ke kanan yang menuju ke Serpong.
Dari sana lurus saja sambil melihat ke arah kiri. Karena dari informasi kawan saya, lokasi situ ada di sebelah kiri. Benar saja. Tak lama saya melihat hamparan air yang luas, itulah Rawa Kutuk atau Situ Pondok Jagung.
Lokasinya persis di tepi Jalan Raya Puspitek Serpong, Setu, Tangerang Selatan. Hanya dibatasi oleh pagar besi. Saat saya tiba di sana sudah ramai orang berolah raga jalan mengelilingi situ. Sebagian lagi ada yang duduk-duduk di tepi situ sambil menikmati jajanan.
Ada juga yang asik sendiri memegang pancingan. Berhubung saya naik sepeda dan sepedanya terparkir di tepi jalan. Maka saya tidak bisa mencoba ikutan jalan kaki mengelilingi situ. Cukup duduk-duduk saja sambil sarapan.
Kebetulan ada penjual sate kambing pikulan. Jadi saya memesan satu porsi sate kambing plus lontong sambil menjulurkan kaki ke arah situ.
Menatap hamparan air yang luas. Orang-orang yang bersantai di pinggir situ. Wajah pedagang yang sumringah karena dagangannya laku keras. Ada sensasi tersendiri. Terbersit rasa syukur pastinya.
Bersyukur karena masih diberikan nikmat sehat. Bisa bersepeda sampai ke Rawa Kutuk. Menikmati pagi dan sarapan di tepi danau yang sederhana tapi menenangkan.
Situ yang difungsikan sebagai resapan dan pengendali banjir ini bisa dijadikan pilihan jalan-jalan pagi atau sore hari. Sendiri, Â bersama keluarga atau teman yang penting bahagia. Karena kebahagiaan itu diciptakan. Bukan ditemukan. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H