Lokasinya persis di tepi Jalan Raya Puspitek Serpong, Setu, Tangerang Selatan. Hanya dibatasi oleh pagar besi. Saat saya tiba di sana sudah ramai orang berolah raga jalan mengelilingi situ. Sebagian lagi ada yang duduk-duduk di tepi situ sambil menikmati jajanan.
Ada juga yang asik sendiri memegang pancingan. Berhubung saya naik sepeda dan sepedanya terparkir di tepi jalan. Maka saya tidak bisa mencoba ikutan jalan kaki mengelilingi situ. Cukup duduk-duduk saja sambil sarapan.
Kebetulan ada penjual sate kambing pikulan. Jadi saya memesan satu porsi sate kambing plus lontong sambil menjulurkan kaki ke arah situ.
Menatap hamparan air yang luas. Orang-orang yang bersantai di pinggir situ. Wajah pedagang yang sumringah karena dagangannya laku keras. Ada sensasi tersendiri. Terbersit rasa syukur pastinya.
Bersyukur karena masih diberikan nikmat sehat. Bisa bersepeda sampai ke Rawa Kutuk. Menikmati pagi dan sarapan di tepi danau yang sederhana tapi menenangkan.
Situ yang difungsikan sebagai resapan dan pengendali banjir ini bisa dijadikan pilihan jalan-jalan pagi atau sore hari. Sendiri, Â bersama keluarga atau teman yang penting bahagia. Karena kebahagiaan itu diciptakan. Bukan ditemukan. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H