Saya pribadi dengan atau tanpa diakui UNESCO sekalipun tetap senang mengenakan kain dan kebaya. Terutama jenis kebaya kutu baru. Rasanya pas dan cocok saja. Namun tidak menutup jenis kebaya lainnya. Tetap suka dan mengoleksi.
Karena pada dasarnya saya penyuka kebaya. Hanya saja disesuaikan. Mana kebaya untuk sehari-hari dan mana kebaya untuk acara resmi. Kalau sudah mengenakan kain dan kebaya, rasanya njawani dan Indonesia sekali. Itu sih yang saya rasakan. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H