Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Agen BRILink Ibarat Oase di Tempat Mudik yang Terisolasi

24 Mei 2022   12:16 Diperbarui: 24 Mei 2022   12:20 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana menunggu masuk ke kapal (dokpri)

Mudik lebaran tahun 2022 merupakan momen mudik yang paling berkesan bagi saya. Yang rasanya dirasakan juga oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Bagaimana tidak? Setelah 2 tahun dilarang mudik akibat pandemi Covid-19. Tahun 2022 larangan tersebut dicabut dan masyarakat diperbolehkan mudik saat lebaran tiba.

Tentu hal tersebut disambut dengan penuh suka cita. Meski ada berbagai aturan yang diterapkan. Seperti prokes dan vaksin yang harus dipenuhi.

Saya pribadi tidak kalah suka citanya menyambut kembalinya momen mudik lebaran. Apalagi sudah 4 tahun saya tidak mudik ke Lampung. Ya, Lampung adalah tujuan mudik saya kali ini.

Bagi saya mudik adalah momen melepas rindu dan menyambung silaturrahim dengan sanak keluarga di luar kota. Ada tiga daerah yang menjadi tujuan mudik saya tiap tahunnya.

Pertama Jawa Timur, di sana tersebar sanak saudara dari pihak bapak. Kedua Jawa Tengah dan ketiga Lampung. Di sana tersebar sanak saudara dari pihak ibu.

Setiap tahunnya bergiliran saya kunjungi mereka. Setelah mudik ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Maka giliran mudik ke Lampung tujuan saya selanjutnya. Sayang terhadang covid-19. Kemudian ada larangan mudik. Sehingga rencana tersebut belum bisa terlaksana.

Apa boleh buat. Sebagai warga yang baik sudah seharusnya mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah. Nah, ketika larangan mudik dicabut dengan segera saya mempersiapkan segala sesuatunya untuk mudik ke Lampung.

Berikut ini persiapan mudik yang saya lakukan:

1 . Mempersiapkan kendaraan

Kendaraan yang saya pergunakan untuk mudik ke Lampung adalah sepeda motor. Untuk itu saya harus memastikan kondisi kendaraan yang akan saya gunakan. Hal tersebut meliputi:

-Pengecekan kondisi kendaraan ke bengkel
-Mengecek pajak kendaraan dan kelengkapan surat-surat kendaraan
-Perlengkapan kendaraan

2 . Mempersiapkan keuangan

Keuangan yang saya maksud bukan saja urusan dana yang akan dikeluarkan selama diperjalanan dan di tempat tujuan.

Tetapi juga terkait akses keuangan yang dipergunakan.

-Uang tunai

Berhubung daerah Lampung yang akan saya kunjungi termasuk desa yang jauh dari mana-mana. Maka saya harus mempersiapkan uang tunai sebanyak-banyaknya. Hal tersebut berdasarkan pengalaman sebelumnya yang mana saya kesulitan untuk mengambil uang tunai saat di sana.

-Uang elektronik

Kemajuan teknologi yang serba digital dalam melakukan transaksi, maka saya perlu juga untuk mempersiapkan uang elektronik. Hal tersebut diperlukan ketika kita akan melakukan pembelian tiket masuk kapal dan pembelian pulsa untuk ponsel.

3 . Perbekalan makanan

Mengingat jalur yang akan saya lalui saat di Lampung hampir setengahnya berupa hutan dan ladang. Maka perbekalan berupa makanan dan minuman harus sudah dipersiapkan juga. Agar tidak bingung mencari warung untuk sekadar membeli air mineral. Dengan perbekalan yang cukup maka perjalanan pun akan dilalui dengan tenang.

4.  Perlengkapan P3K

Walaupun saat mudik akan banyak kita jumpai posko-posko kesehatan. Namun alangkah baiknya jika kita mempersiapkan sendiri juga. Agar saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa mengatasinya terlebih dulu.

Itulah beberapa persiapan yang saya lakukan sebelum berangkat mudik.

Lalu bagaimana dengan perjalanan mudik saya selanjutnya? Wah, banyak hal-hal menarik dan tak terduga yang saya temui selama perjalanan ke Lampung.

Pertama masalah jalan-jalan yang dilalui. Jika 4 tahun yang lalu saya seperti melakukan off road akibat jalanan yang hampir keseluruhannya berlubang. Mudik lebaran kali ini jalanan mulus nyaris tanpa ada lubang.

Dengan demikian perjalanan bermotor saya lancar jaya tanpa ada halangan berarti. Hanya saja saya harus menggunakan kecepatan maksimal yang tidak biasa. Semua demi menghindari kemalaman di jalan.

Jalanan yang saya lalui (dokpri)
Jalanan yang saya lalui (dokpri)

Semenjak dibangun jalan tol lintas Sumatera, jalan nasional Sumatera sudah jarang dilintasi oleh mobil-mobil pribadi maupun bus antar kota. Sehingga jalanan terlihat lengang. Tak banyak saya jumpai toko kelontong dan bengkel yang biasanya berjajar di pinggir jalan.

Saya bersyukur sudah mempersiapkan perbekalan dari rumah. Sehingga bisa berhenti sewaktu-waktu ketika merasakan haus atau lapar. Inilah asiknya mudik dengan kendaraan pribadi. Baik itu kendaraan roda dua atau roda empat.

Tiba di tempat tujuan ada perasaan haru yang menyelusup di kalbu kala disambut penuh suka cita oleh keluarga di sana. Dalam kesederhanaan ada kehangatan yang terasakan di sela kebersamaan.

Bulik, panggilan untuk adik ibu yang perempuan bahkan menitikkan air mata. Dikiranya saya tidak ingin mengunjungi mereka lagi. Karena sudah lama tidak ke sana. Saya katakan karena pandemi jadi tidak bisa kemana-mana.

Kebersamaan di rumahh Bulik (dokpri)
Kebersamaan di rumahh Bulik (dokpri)

Untuk urusan silaturahim tentu saya senang berkunjung dari tempat saudara yang satu ke saudara yang lain. Meski sejujurnya ada ketidaknyamanan dalam urusan transaksi keuangan, saat berkunjung ke rumah saudara di daerah yang jauh dari mana-mana.

Bagaimana tidak? ATM sulit dijumpai. Bank hanya tertentu saja. Itu pun tidak buka saat lebaran. Jadi harus membawa uang tunai yang cukup. Itu hal yang saya rasakan setiap kali berkunjung ke rumah Bulik di Lampung. Dulu. Ya, itu dulu.

Ketika mudik lebaran 2022 ini saya perhatikan sudah banyak perubahan. Khususnya untuk urusan transaksi keuangan. Saya banyak menjumpai agen BRILink di beberapa titik yang dilalui. Jujur hal tersebut membuat saya bisa bernapas lega.

Karena apa? Saya bisa menyelesaikan beberapa pembayaran melalui agen BRILink dengan uang tunai yang saya bawa. Dengan demikian bisa mengurangi uang tunai di dompet juga.

Jujur, agak was-was ketika membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Dengan adanya agen BRILink sungguh sangat menolong sekali. Saya sampai berujar.

"Kenapa enggak dari dulu saja sih ada agen BRILink di sini... hehehe."

Dengan adanya agen BRILink di daerah sini saya jadi merasa nyaman, aman dan tenang. Karena transaksi digital yang saya lakukan jadi mudah, aman dan cepat layaknya di kantor bank saja.

Sungguh, di daerah yang jauh dari mana-mana seperti di tempat bulik saya ini kehadiran agen BRILink ibarat oase di Padang Savana. Sangat dibutuhkan dan membantu sekali.

Kalau begini saya bisa betah berlama-lama tinggal di sini. Meski suasana rumah bulik masih sangat sederhana. Suasana desa dan kesederhanaan bukan masalah buat saya. Yang jadi masalah itu kalau sulit mencari tempat untuk tarik tunai uang.

Setelah mengetahui adanya agen BRILink di daerah sini. Rasanya tidak usah menunggu lebaran, saya mau dan mau lagi berkunjung ke sana setiap kali ada kesempatan libur panjang.

Memang  tidak bisa dipungkiri. Kehadiran agen BRILink membuat yang sulit menjadi mudah.

Kemudahan tersebut menghadirkan kenyamanan dimana pun kita berada. Itulah yang saya rasakan kala mudik lebaran tahun 2022 di daerah yang jauh dari mana-mana. Bagaimana dengan teman-teman? (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun