Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Serunya Mudik ke Lampung Naik Motor

3 Mei 2022   05:11 Diperbarui: 3 Mei 2022   07:25 4870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik dengan rombongan motor lainnya | Dokumentasi pribadi

Setelahnya kembali lancar jaya sampai terjadi nge-blank saat tiba di Cilegon. Perjalanan saya kan hanya mengandalkan arah panah. 

Nah, di Cilegon saya agak ragu dalam mengambil arah. Ke kanan arah Merak tapi ada tulisan masuk tol. Jadi saya ambil arah kiri dong. Eh, rupanya arah kiri itu jurusan Anyer-Labuan.

Weh, salah arah. Akhirnya saya suruh adik membuka map. Tahu dong, map itu terkadang memberi petunjuk jalur yang tercepat. Tapi yang dilintasi adalah jalan tikus. Maka begitulah. Saya melintas jalan-jalan perkampungan untuk menuju Merak akibat salah jalan.

"Kok jalannya beda deh, Mba. Dulu kayaknya enggak gini deh," protes adik saya.

"Iye, nyasar. Tadi salah ambil arah," sahut saya dengan santainya.

"Huuh, Elu tuh kebiasaan. Pantas masuk-masuk kampung."

Wkkkkk, ya mau gimana lagi. Namanya salah jalan. Nikmati saja. Lagipula ini pertama kali motoran lagi ke Lampung setelah terakhir ke sana 5 tahun yang lalu.

Mengikuti petunjuk Google Maps, akhirnya kita bertemu juga dengan jalan utama menuju Merak. Meski dimanyunin adik akibat muter-muter enggak jelas menurut mereka.

"Sudah sih nikmati saja. Kita kan jadi tahu tuh kawasan industri Krakatau Steel."

Kita memang mengelilingi kawasan industri Krakatau Steel sebelum bertemu jalan utama. Seru sih menurut saya yang senang dengan hal-hal baru. Tapi menyebalkan bagi adik-adik yang inginnya cepat sampai.

Setelah mengisi bensin di sekitar Merak, tiba juga kita di pelabuhan. Berhubung hari raya jadi tidak terlalu ramai. Kita beli tiket kemudian langsung menuju kapal yang bersandar.

Mudik dengan rombongan motor lainnya | Dokumentasi pribadi
Mudik dengan rombongan motor lainnya | Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun