Selain itu jiwa nasionalisme saya pun tergugah. Dikarenakan lagu-lagu nasional yang bapak bawakan. Apa yang tersirat dari lagu nasional tersebut. Bagaimana lagu tersebut diciptakan. Semua bapak ceritakan. Sehingga kami sedikit banyak mengetahui tentang perjuangan bangsa Indonesia dahulunya.
Pokoknya terasa sekali manfaatnya. Oleh karena itu saya praktikkan pada anak-anak. Hasilnya? Untuk anak-anak usia balita jadi menambah kosa katanya. Meski tidak otomatis pintar bersenandung. Setidaknya sangat membantu dalam proses belajar bicara.
"Bisa pakai musik dari ponsel kok. Ngapain capek-capek nyanyi."
Ada yang berpendapat demikian. Memang bisa. Di era digital sekarang apapun bisa dilakukan. Namun tetap saja beda. Jika bersenandung sendiri, ada kontak mata langsung dengan si anak. Ada kehangatan yang dirasakan oleh si anak  melalui belaian dan sentuhan yang diberikan. Serta tentu saja ada kedekatan hati diantara keduanya.
Jadi bagaimana? Masihkah relevan bersenandung untuk menidurkan anak di zaman now? Tentu saja masih. Apalagi manfaatnya banyak. Mari bersenandung. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H