Untuk memastikan apakah terpapar covid-19 atau bukan, kami melakukan tes juga. Hasilnya negatif. Jadi memang demam, batuk dan flu seperti umumnya akibat kelelahan dan perubahan cuaca.
Lalu bagaimana dengan saya sendiri? Bagaimana saya menjaga diri? Sebagai anak tertua dan kondisi fisik yang lebih sehat dibandingkan dengan adik-adik, maka jika ada apa-apa dengan mereka, saya yang dimintai tolong.
Dalam kondisi seperti ini, saya selalu berjaga-jaga supaya tidak tumbang juga. Kalaupun memang harus tumbang juga setidaknya tidak terlalu parah. Caranya:
1 . Selalu membawa camilan dan minuman di dalam tas
Selain masker dan hand sanitizer, saya selalu membawa camilan berupa biskuit, roti, air mineral dan susu kotak. Gunanya untuk berjaga-jaga ketika harus menunggu lama dan tidak ada tempat untuk membeli makanan. Dengan stok makanan di dalam tas, perut kita terjaga dari telat makan. Hal tersebut yang memicu sakit lambung. Saya tidak ingin hal tersebut terjadi. Selain itu ketika membawa anak kecil bisa menjadi pengalihan agar mereka tidak rewel.
2 . Menyiapkan tablet vitamin C
Jika biasanya permen menjadi pilihan untuk menghilangkan asam di mulut atau penghilang rasa kantuk. Maka saya memilih tablet vitamin C sebagai pengganti permen. Selain bisa menghilangkan kantuk juga sebagai penjaga stamina tubuh.
3 . Membawa tolak angin sachet
Terkadang ketika kita berada di ruang tunggu, posisinya kurang enak. Dekat kipas angin atau dekat jendela yang anginnya kencang. Nah, biasanya leher terasa kaku nih. Sebelum terlanjut biasanya saya langsung menenggak tolak angin sachet. Sejauh ini sangat membantu kondisi saya sehingga tidak terlalu nge-drop.
4 . Banyak mengkonsumsi buah-buahan di rumah
Setelah tiba di rumah saya lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan jika sedang dikelilingi oleh orang sakit. Setidaknya buah-buahan tersebut sebagai sumber vitamin tubuh selain yang berupa tablet.