Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Musim Rambutan Tiba, Saatnya Berburu Rambutan Parakan

6 Februari 2022   21:10 Diperbarui: 6 Februari 2022   21:13 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum usai musim durian dan duku, kita telah disambut oleh kedatangan musim rambutan. Buah-buahan terlihat beraneka macam dijajakan oleh pedagang buah.

Bagi pencinta buah, ini surga dunia. Ingin buah apa saja ada. Saya salah satunya. Namun tidak asal buah juga kok saya sukai. Seperti buah rambutan.

Sekarang ini kan sedang musim rambutan. Mudah bagi kita untuk membelinya. Hampir di setiap sudut jalan kita jumpai pedagang rambutan. Harganya pun sudah terjangkau.

Namun rambutan yang saya sukai masih jarang. Yaitu rambutan Parakan. Kata penjualnya memang pasokan rambutan Parakan sekarang ini semakin sulit.

"Kebon dan pohonnya udah enggak ada. Makanya jarang. Udeh pada jadi perumahan. Padahal rambutan Parakan khas Tangerang."

Nah, iya. Rambutan Parakan memang rambutannya orang Tangerang. Itu yang membuat saya suka. Karena saya orang Tangerang. Boleh dong melestarikannya hehehe

Eh, tapi memang rambutan Parakan beda kok dari rambutan lain. Rasanya tidak terlalu manis dan tidak terlalu asam. Campuran keduanya. Manis ada asam-asamnya.

Kulitnya nglotok. Daging buahnya tebal. Kalau dimakan terasa kres kres gitu.  Pokoknya segarlah. Sekali makan tak mau udahan.

Oleh karenanya saat musim rambutan seperti sekarang, rambutan yang saya cari adalah rambutan Parakan. Pada dasarnya saya penyuka segala jenis buah. Tapi kalau ada buah yang khas tentu saya pilih buah tersebut.

Seperti rambutan Parakan ini. Sepanjang jalan Ciledug Raya sampai perbatasan Jakarta, sulit sekali menemukan penjual rambutan Parakan. Adanya rambutan jenus lain.

Saya jelas penasaran. "Masa tak ada satu pun yang jual. Pasti ada," kata saya dengan penuh keyakinan.

Dengan penuh rasa penasaran, saya jajaki jalur-jalur yang sekiranya pernah melihat ada pedagang rambutan Parakan. Awalnya sempat putus asa. Karena tidak dijumpai satu pun.

Tak berapa lama saya melihat juga pedagang rambutan Parakan. Segera saya hampiri dan membelinya. Perasaan saya senang bukan kepalang.

"Yeah, akhirnya."

Lega rasanya. Karena masih menjumpai rambutan Parakan. Ada yang pernah mencicipi rambutan Parakan juga? Atau ada yang belum pernah mencicipi? Kalau begitu mari berburu rambutan Parakan. Rambutannya orang Tangerang. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun