Saya segera memesan makanan begitu disodori lembar menu. Tentu saja saya pilih menu yang khas dan jarang. Nasi goreng kampung, uli bakar, coffe bear dan sarsaparilla.
Menu lainnya ada burger, sosis bakar, aneka jus dan lain-lain seperti umumnya menu di sebuah kafe. Itu kan sudah biasa. Makanya saya pilih yang berbeda.Â
Saya perhatikan sekeliling. Cukup kreatif juga pemilik idenya. Halaman depan rumah diberi dekor sesuai tema. Sudut lain diberi tanaman hias dengan lampu kelap-kelip. Â
Cukup menarik untuk tempat nongkrong. Menunya juga unik. Nasi goreng kampungnya benar-benar mantap. Hanya nasi goreng biasa dengan telor dadar. Tidak ada campuran bahan lain. Tapi rasanya memang beda dari nasi goreng buang biasa saya makan.
Minumannya sarsaparilla dan coffe bear yang merupakan minuman jadul. Pokoknya  mantaplah. Terbayar sudah perburuan kami yang sempat kebingungan. Karena lokasinya benar-benar di dalam perkampungan padat penduduk.
Bagi pencinta kuliner, di mana pun lokasinya akan dijabani atau dicari. Yang penting bisa mencoba menu yang ditawarkan. Disitulah letak seni kulinernya. Bukan begitu teman? (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H