"Yakin? Ini gang sempit banget. Masa iya di sana tempatnya?" kata saya ragu.
Tapi tetap memasuki gang tersebut. Melewati beberapa rumah, saya melihat halaman yang cukup luas dengan suara musik yang keras. Langsung saja saya arahkan motor ke sana. PD saja kalau itu warung yang kami cari. Padahal tidak tahu pasti.
Setelah memarkir motor, saya bertanya kepada orang yang sedang duduk-duduk di saung bambu.Â
"Warungnya buka, Bang?"
"Oh, buka-buka. Silakan Neng."
Saya pun mencari tempat duduk yang strategis sambil melihat-lihat sekitar tempat makan.
"Bener ini tempatnya?" kata saya bisik-bisik.
"Iya, bener. Itu yang kayak di foto temen gue."
Saya menarik nafas lega. Akhirnya ketemu juga. Cuma nyelip banget tempatnya.Â
Sebuah halaman luas di dalam pagar yang disulap menjadi warung. Namanya warung daon. Karena nuansanya hijau semua.Â
Ada beberapa rumah di dalamnya. Dari logat mereka sepertinya milik keluarga Betawi yang tinggalnya berdekatan satu sama lain.