Pergulatan batin kedua tokoh tersebut yang membuat penonton penasaran. Termasuk saya. Ingin mengetahui endingnya. Oleh karena itu sayang jika melewatkan satu episode.Â
Coffee Prince tayang di salah satu televisi swasta Indonesia. Dengan jam tayang 2x dalam seminggu. Saya bukan tipe orang yang sabar menunggu. Jadilah memilih berburu kaset video atau DVD drama Korea Coffee Prince ketimbang menunggu hari dan dibuat penasaran.
Kalau dipikir-pikir, kok sampai segitunya sih? Ya, itulah daya tarik drakor. Makanya saya tidak heran melihat keluarga atau teman yang bisa terpaku di depan televisi demi drakor yang diikutinya.
Sekarang sih saya tidak sebegitunya. Biasa saja. Bukannya tidak suka. Kalau diikuti bikin candu. Karena pernah merasakan. Cukup Coffee Prince saja yang membuat saya seperti itu. Selain itu tidak ingin tergoda lagi.Â
Tapi memang cerita Coffee Prince menarik sih. Buat saya ya? Ditambah tokoh Han Kyul yang cool dan Eun Chan yang tomboi. Keduanya perpaduan tokoh yang saya sukai. Jadi klop deh.Â
Setelah sekian lama dan diputar ulang kembali ternyata tetap banyak yang menyukai. Apalagi sosok Gong Yoo sukses juga berperan dalam drama Guardian: The Lonely and Great God (2016) dan film Train to Busan.Â
Penggemarnya bertambah dan penasaran dengan perannya di Coffee Prince yang pada tahun 2020 dibuatkan reuni para pemeran Coffee Prince. Jadi semakin seru dan menarik untuk dikulik drama Korea satu ini. Tak salah saya dulu menggemarinya sampai sedemikian rupa.
Ada yang sama dengan saya? Penggemar Coffee Prince dan Goblin, eh Gong Yoo?Â
(EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H