Industri musik dan perfilman Korea memang patut diacungi jempol. Boy band maupun drama Koreanya mampu menghipnosis para penggemar.Â
Belum lama kita menyaksikan bagaimana fenomena BTS, boy band asal Korea tersebut mampu membuat penggemarnya rela antri demi tidak kehabisan produk yang berlabel BTS.
Sebelumnya drama Korea The World of The Married begitu mencuri perhatian para penggemar drakor. Istilah yang biasa digunakan  oleh para  penggemar dalam menyebut  drama Korea.Â
Boy band atau drakor sudah memiliki pasarnya masing-masing. Pesona yang disuguhkan keduanya mampu menghipnosis para penggemar. Saya pernah mengalami hal tersebut juga. Terhipnotis drama Korea.
Dulu. Ya, dulu sekali. Empat belas tahun silam. Tepatnya 2 Juli 2007. Saya tergila-gila dengan drama Korea The 1st Shop of Coffee Prince.Â
Drama produksi MBC ini berkisah tentang pencarian cinta sejati Choi Han Kyul. Han Kyul yang diperankan oleh Gong Yoo, adalah pemilik usaha Kedai Kopi dari keluarga kaya. Ia menolak perjodohan yang dilakukan oleh neneknya. Untuk itu ia membuat kesepakatan dengan salah satu karyawannya agar ia dibilang penyuka sesama jenis. Dengan demikian sang nenek tidak akan menjodoh-jodohkan dirinya.
Karyawannya tersebut bernama Go Eun Chan yang diperankan oleh Yoon Eun Hye. Eun Chan merupakan tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal. Untuk itu ia rela bekerja apa saja demi untuk menghidupi keluarganya.Â
Suatu hari ia bertemu dengan Han Kyul. Setelah ngobrol-ngobrol akhirnya Han Kyul merekrut Eun Chan untuk bekerja di kedai kopi miliknya. Han Kyul tidak tahu bahwa Eun Chan seorang perempuan. Karena penampilannya yang tomboi dan mirip laki-laki.
Eun Chan sendiri tidak mengatakan siapa dirinya. Yang penting dia bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Maka ketika ditawari kesepakatan untuk menjadi kekasih Han Kyul, ia setuju saja.Â
Masalah baru muncul ketika keduanya sering menghabiskan waktu bersama. Han Kyul merasa benar-benar jatuh cinta dengan Eun Chan. Ia sampai pergi ke psikolog. Jangan-jangan ia betulan menyukai sesama jenis.
Pergulatan batin Eun Chan pun tak kalah hebat. Sebab sesungguhnya ia seorang perempuan. Sikap hangat dan mesra yang ditunjukkan Han Kyul dihadapan sang nenek membuat ia salah tingkah.Â
Pergulatan batin kedua tokoh tersebut yang membuat penonton penasaran. Termasuk saya. Ingin mengetahui endingnya. Oleh karena itu sayang jika melewatkan satu episode.Â
Coffee Prince tayang di salah satu televisi swasta Indonesia. Dengan jam tayang 2x dalam seminggu. Saya bukan tipe orang yang sabar menunggu. Jadilah memilih berburu kaset video atau DVD drama Korea Coffee Prince ketimbang menunggu hari dan dibuat penasaran.
Kalau dipikir-pikir, kok sampai segitunya sih? Ya, itulah daya tarik drakor. Makanya saya tidak heran melihat keluarga atau teman yang bisa terpaku di depan televisi demi drakor yang diikutinya.
Sekarang sih saya tidak sebegitunya. Biasa saja. Bukannya tidak suka. Kalau diikuti bikin candu. Karena pernah merasakan. Cukup Coffee Prince saja yang membuat saya seperti itu. Selain itu tidak ingin tergoda lagi.Â
Tapi memang cerita Coffee Prince menarik sih. Buat saya ya? Ditambah tokoh Han Kyul yang cool dan Eun Chan yang tomboi. Keduanya perpaduan tokoh yang saya sukai. Jadi klop deh.Â
Setelah sekian lama dan diputar ulang kembali ternyata tetap banyak yang menyukai. Apalagi sosok Gong Yoo sukses juga berperan dalam drama Guardian: The Lonely and Great God (2016) dan film Train to Busan.Â
Penggemarnya bertambah dan penasaran dengan perannya di Coffee Prince yang pada tahun 2020 dibuatkan reuni para pemeran Coffee Prince. Jadi semakin seru dan menarik untuk dikulik drama Korea satu ini. Tak salah saya dulu menggemarinya sampai sedemikian rupa.
Ada yang sama dengan saya? Penggemar Coffee Prince dan Goblin, eh Gong Yoo?Â
(EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H