Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Belum ke Jakarta Kalau Belum ke Monas, Memang Ada Apa di Monas?

23 Juni 2021   15:41 Diperbarui: 26 Juni 2021   03:40 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi di Monumen Nasional (Monas) sebelum pandemi covid-19 melanda. Foto: KOMPAS.COM/M LUKMAN PABRIYANTO

Ruang kemerdekaan berada di bagian cawan monumen. Di ruangan inilah naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia disimpan dalam ruang kaca yang diberi gerbang berlapis emas.

Sedangkan untuk mencapai pelataran puncak Monas, pengunjung harus menaiki lift yang kapasitasnya hanya untuk 11 orang sekali angkut. Jadi harus antri jika ingin sampai ke pelataran puncak. 

Pelataran puncak Monas sih bisa menampung sekitar 50 orang. Dari sini kita bisa melihat pemandangan kota Jakarta dari berbagai penjuru. Jika cuaca cerah bisa melihat Gunung Salak  di arah Selatan. 

Menariknya lagi, keseluruhan bentuk Tugu Monas merupakan pelestarian dari tanggal kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17-8-1945. Hal tersebut dapat diketahui dari data-data yang menyebutkan bahwa tinggi pelataran cawan dari dasar adalah 17 meter. Tinggi antara ruang museum ke dasar cawan adalah 8 meter. Sedangkan luas pelataran berukuran 45 x 45 meter. 

Untuk diketahui juga bahwa emas yang melapisi obor api di puncak Monas merupakan sumbangan dari Teuku Markam. Pengusaha Aceh yang merupakan orang terkaya di Indonesia pada masanya. 

Menarik bukan? Ternyata Tugu Monas yang berdiri gagah di pusat Kota Jakarta tersebut memiliki keunikan dan sejarah yang tak sembarang. 

Jadi bagaimana? Sudahkah Anda berkunjung ke Monas? Jangan mengaku orang Jakarta kalau belum pernah ke Monas. Jangan bilang sudah pernah ke Jakarta kalau belum singgah ke Monas. (EP)

Sumber: Dokumen pribadi dan Wikipedia Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun