"Belum ke Jakarta kalau belum ke Monas."
Ungkapan tersebut rupanya sangat diingat betul oleh orang-orang, terutama yang berasal dari daerah. Maka ketika ada kawan dari daerah yang berkunjung ke Jakarta, pasti minta diantar jalan-jalan ke Monas.
Alhasil saya memiliki banyak foto dengan latar Tugu Monas. Karena kerap mengantar kawan atau sedulur yang dari daerah.
"Mumpung di Jakarta. Selama ini cuma melihat Monas dari televisi."
Memang benar. Kapan lagi? Belum tentu mereka bisa datang lagi ke Jakarta. Saya pun dengan senang hati menemani mereka yang ingin tahu tentang Monas. Walaupun saya sudah tak terhitung mengunjungi Monas.
Meski saya ber-KTP Kota Tangerang tapi sejak kecil sampai bekerja beraktivitasnya di Jakarta. Pertama hijrah ke Jakarta tinggalnya di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Beberapa tahun kemudian baru melipir ke pinggiran Jakarta yang masuknya ke wilayah Kota Tangerang. Tinggal di daerah perbatasan yang lebih dekat ke arah Jakarta membuat saya kecil bersekolahnya di Jakarta. Terus sampai bekerja.
Jadi kalau bicara Monas, entah sudah berapa kali saya ke Monas? Sejak SD sudah study tour ke Monas. Sewaktu mengajar membawa anak-anak ke Monas juga. Belum lagi membawa keluarga sendiri ke Monas. Sedulur dan kawan-kawan dari daerah. Serta acara komunitas. Pokoknya tak terhitung deh. Namun tak pernah bosan berkunjung ke Monas.
Memang apa istimewanya Monas?
Apa sih istimewanya Monas? Sampai sebegitu inginnya orang berkunjung ke Monas?Â