Pokoknya hidup saya sangat monoton. Mau berontak tapi takut durhaka pada orang tua. Jadi ya sudah jalani saja. Sampai  akhirnya terjadi Krismon sekitar tahun 1997-1998. Bank tempat saya bekerja terkena likuidasi. Saya pun berhenti bekerja di Bank.Â
Setelah mengetahui kondisi ini, bapak tidak banyak berkomentar. Ujungnya mulai menyerahkan keputusan pada saya. Terserah mau bekerja di mana.Â
Wah, bukan main girangnya hati saya. Meski saat itu saya berstatus pengangguran, tapi hati dan pikiran saya mulai berkelana. Intinya saya sudah bisa menentukan langkah sendiri. Mau bagaimana dan menjadi apa.Â
Begitu memasuki usia 25 tahun, saya seperti terlahir kembali. Menjadi diri sendiri dan menjadi pribadi yang mandiri. Keinginan mengunjungi pulau-pulau lain di Indonesia pun mulai terwujud. Saya merasa terlahir kembali ketika memasuki usia 25 tahun. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H