Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

[Nostalgia] Imlek, Kue Keranjang dan Persahabatan Kita

8 Februari 2021   03:23 Diperbarui: 8 Februari 2021   03:44 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue keranjang atau dodol Cina (picture by Wikipedia)

"Iiih, kamu cerita ya sama mama kamu? Aku kan malu. Dikiranya pengin minta lagi," kata saya.

"Enggak apa-apa. Mamaku senang kalau kamu suka. Lagian kue keranjangnya masih ada beberapa kok," ujar si teman.

Sungguh masa kanak-kanak yang indah. Persahabatan yang tulus dari hati. Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Persahabatan kami harus berakhir dengan tragedi. 

Pada hari Minggu sore kala itu, saya sekeluarga baru kembali dari rumah pakde. Kakak bapak yang menyelenggarakan pesta pernikahan putrinya. Saya sekeluarga menginap di sana sejak hari Jumat malam. Pulang sekolah langsung diajak ke sana. Hari Minggu sore baru kembali ke rumah.

Ketika mengendarai becak menuju arah rumah kami, tukang becaknya bercerita kalau kemarin ada kebakaran besar di sini.

"Toko Cici di pinggir jalan itu ludes terbakar. Satu rumah di sebelahnya ikut terbakar juga."

"Hah! Toko yang di blok depan itu pak? Ya, ampun. Itu rumah temannya anak saya, Pak?  Terus pada kemana orangnya, Pak?" tanya ibu.

"Katanya pindah ke rumah saudaranya. Penyebab kebakarannya karena ada kabel yang konslet "

Ibu dan tukang becak terus saja bercerita. Sementara saya yang mendengar percakapan tersebut merasa lemas.

"Ya, Tuhan. Bagaimana nasib teman saya?"

Saya sungguh-sungguh tidak tahu. Sampai detik ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun