Aku masih ingat betul bagaimana senangnya dirimu saat mengetahui aku mendapatkan tugas ke daerah Palu. Kota tempatmu bekerja saat ini.
"Kakak benar akan ke Palu?" tanyamu melalui DM.
"Iya, benar. Ada tugas ke sana," kataku.
"Asiiik. Kita meet up ya, Kak."Â
"Tentu," sahutku.
Kamu terlihat gembira. Hal itu bisa kulihat dari emoticon yang kau kirimkan.
Aku dan kamu berkenalan lewat grup WA yang sama-sama kita ada di dalamnya. Melalui beberapa kali interaksi di grup. Berlanjut melalui DM dan akhirnya menjadi dekat.Â
Banyak hal yang kita bicarakan dan diskusikan meski belum pernah bertemu. Ada banyak mimpi yang ingin kita wujudkan bersama. Juga tentang harapanku untuk bisa mengunjungimu suatu saat nanti.
"Doa kakak didengar oleh Tuhan. Yeah, akhirnya kakak akan datang ke sini," teriakmu saat kuberitahu agenda kerjaku di sana.Â
Hampir setiap malam aku bertanya padamu tentang daerah sana. Karena aku benar-benar tidak paham. Kamu dengan penuh semangat menceritakan semua yang ingin kuketahui.
Beberapa jam sebelum peristiwa itu terjadi, kamu masih mengirim pesan kepadaku. Tentang kepastian kedatanganku.Â