"Tolong aku. Aku mau tenggelam!" teriak seekor anak angsa.
Chick memperhatikan angsa kecil yang sedang kepayahan di tengah danau.
"Gerakkan kakimu dengan benar. Kau tidak akan tenggelam jika menuruti kata-kata ibu," teriak ibu angsa dengan santainya. Tidak berusaha mendekat atau menolong si anak angsa.Â
Chick yang justru khawatir melihatnya.
"Ibu angsa. Lihat, itu anakmu akan tenggelam!" teriak Chick.Â
Ibu angsa menoleh dan memperhatikan Chick.
"Hey, anak ayam yang cantik. Sedang apa kau di sini? Mana saudara-saudaramu? Aku memang sedang mengajarkan dia cara berenang. Jadi kubiarkan dia berusaha sendiri."
"Tapi dia akan tenggelam. Apa kau tidak kasihan?" seru Chick.
"Kalau aku kasihan, artinya aku tidak ingin melihatnya maju dan mandiri. Selama ia menuruti kata-kataku pasti ia akan selamat."
"Berarti kau tak menyayangi anakmu itu ibu angsa?"Â
"Justru karena aku menyayanginya. Aku ajarkan ia cara berenang yang baik. Cara mencari makan yang benar. Supaya ia mandiri. Kelak jika aku tiada nanti ia tidak akan kerepotan mencari makan sendiri."Â