Namun bila ibu menyadari hal tersebut, ibu akan menghalau mereka. Chick memperhatikan semua itu dari sudut ruangan.Â
Suatu pagi Chick mengikuti ibunya yang sudah keluar untuk mencari makan.Â
"Ibu mau kemana? Aku ikut?" teriak Chick.
"Ibu mau mencari makan. Kamu di sini saja. Tunggu saudara-saudaramu. Setelah itu pergilah bersama-sama mencari makan."
"Tidak mau. Aku ingin bersama-sama dengan ibu," rajuk Chick.
"Tidak bisa. Kamu harus belajar mandiri. Sudah saatnya kamu melakukan semuanya sendiri."
"Aku tidak mau. Aku ingin bersama dengan ibu selamanya. Karena aku sayang ibu."
Tapi ibu Chick tidak peduli. Ia tetap saja berlalu. Bahkan menghalau Chick yang mulai mendekatinya.
"Sana! Menjauh dari ibu. Kamu pergilah sendiri atau bersama dengan saudara-saudaramu," ujar ibu Chick.
Chick merasa sedih. Ia merasa tak disayang lagi. Oleh karenanya ia pergi dan ingin meninggalkan rumah. Tak dihiraukan lagi teriakan ibu dan saudara-saudaranya.
Chick terus berjalan. Hingga tibalah ia di tepi sebuah danau. Ia berdiri di atas batang pohon yang tumbang. Memperhatikan angsa-angsa yang berenang di danau. Tiba-tiba Chick mendengar suara teriakan dari tengah danau.