Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu, Guru Kehidupanku

17 November 2020   21:13 Diperbarui: 17 November 2020   21:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada air mata yang keluar dari kelopak mata ibu. Meski rambut dan pakaian ibu berantakan. Hanya raut wajah ibu yang terlihat menahan perasaan. Tertekan.

Ibu justru berusaha menenangkan diriku. Aku yang terus saja menangis. Tiba-tiba aku merasa benci luar biasa terhadap bapak.

"Udah sih cerai saja bu dari bapak. Aku enggak rela melihat ibu diperlakukan seperti ini oleh bapak. Ini bukan sekali dua kali tapi sudah sering kali. Aku benci sama bapak."

Aku bukan anak kecil lagi. Kelas satu SMP tentu sudah bisa memahami apa yang sesungguhnya terjadi dalam keluarga kami. Oleh karenanya aku ingin ibu bercerai saja dari bapak. Untuk apa mempertahankan suami yang tak berguna semacam itu. Aku juga tidak masalah tak memiliki bapak. Pikirku saat itu. Tapi apa jawaban ibu?

"Ngawur. Kamu itu ngomong apa? Memangnya enak enggak punya bapak? Kalau enggak mikirin kamu, sudah sejak kemarin ibu pergi ninggalin bapakmu."

"Aku enggak apa-apa kok enggak punya bapak. Daripada punya banyak seperti itu. Aku benci bapak," kataku lagi.

Tapi ibu malah memarahiku.

"Kamu ini. Jangan sekali-kali benci sama bapakmu. Tanpa bapakmu, kamu enggak bakalan ada di dunia ini. Lantaran bapakmu kamu ada."

"Tapi Bu. Bapak kan..."

"Dengar...."

Lalu mengalirlah cerita dari mulut ibu sambil mengusap-usap rambutku. Aku yang rebahan di pangkuan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun