Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petang di Padang Panjang

6 Oktober 2020   20:10 Diperbarui: 6 Oktober 2020   20:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari ribuan petang yang kulalui

Petang di Padang Panjang

Petang yang kurasa paling panjang

Di kota yang baru kusinggahi

Aku termangu sendiri

Menantimu di ujung sepi

Kabut putih mulai luruh ke bumi

Hawa dingin menyelusup di kulit

Ceritamu tentang dinginnya Padang Panjang

Kurasakan kini

Kupandangi jarum jam yang berputar

Menghitung detik demi detik 

Waktu yang berlalu

Menunggumu dalam diam

Tiba-tiba tubuhku terasa kaku

Napasku tersengal

"Maaf sudah membuatmu menunggu?

Aku terjebak hujan.

Terima kasih sudah bersedia datang."

Ujarmu mengeratkan dekapan 

Di sela asa yang hampir saja tumbang

Menyapu lembut kabut di hati ini

(EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun