Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gabin, Biskuit Jadul yang Tetap Nikmat dan Memikat

29 Agustus 2020   08:53 Diperbarui: 29 Agustus 2020   08:51 4888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makanya jangan bilang enggak enak dulu. Coba dulu baru komentar," kata nenek.

Saya hanya tersenyum mendengar ucapan nenek. Kini pun saya kerap tersenyum jika mengenang semua itu saat menikmati biskuit gabin sambil ngeteh. Biasanya orang rumah yang suka meledek. 

"Ngapain senyum-senyum sendiri?"

Yang saya jawab dengan senyuman saja. 

Cerita dibalik nama gabin

Saya sempat penasaran dengan nama biskuit ini. Kok gabin sih? Lucu amat. Begitu nenek menceritakannya saya pun mulai paham. Cerita dari mulut ke mulut memang cepat diterima oleh masyarakat. Istilahnya bisa bikin nge-hits. Tapi juga bisa membuat segala sesuatunya mengalami perubahan dengan sendirinya. Efek salah dengar atau salah tangkap apa-apa yang diucapkan.

Seperti biskuit gabin ini. Konon awalnya biskuit ini hanya diperuntukkan bagi para penumpang kapal. Jadi ketika ada penumpang yang mabuk laut maka petugas kapal memberikan beberapa biskuit untuk membuat si penumpang tadi merasa nyaman.

Rupanya biskuit tersebut rasanya enak. Beberapa penumpang ada yang sengaja memintanya lagi. Cabin biscuit atau Biskuit Kabin begitu mereka menyebutnya. Bahkan ada oma opa yang sengaja menyimpannya untuk ditunjukkan pada anak cucu saat kapal berlabuh. 

Dari sinilah merebak nama biskuit kabin yang kemudian nge-hits di jamannya. Berhubung tahunya dari mulut ke mulut. Maka nama kabin lama kelamaan terdengarnya gabin. Seperti itu sampai seterusnya.

Kini kita bisa menikmati biskuit jadul itu meski dalam kemasan berbeda. Kemasan boleh baru namun tak menghilangkan kesan jadulnya. Dan yang utama soal rasanya tetap tak berubah. Tetap enak dan memikat hati. (EP) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun