Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ubi Cilembu, Obat Rindu Akan Kota Sumedang

13 Juni 2020   08:12 Diperbarui: 28 November 2020   21:07 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piknik atau jalan-jalan bukan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi. Namun tetap diperlukan sebagai penyeimbang hidup. Refreshing istilah lainnya.

Bahkan ada sebagian orang yang menjadikan piknik atau jalan-jalan sebagai terapi. Sehingga memerlu-perlukan waktu untuk piknik walau jarak dekat saja. Meski sekadar menikmati makanan khas daerah setempat.

Seperti jalan-jalan ke puncak hanya untuk menikmati pemandangan di sekitar sana sambil makan jagung bakar. Jadi tak perlu menyewa villa dan menginap. 

Namun dalam situasi pandemi seperti ini, tentu kita harus menahan diri untuk tidak piknik sementara waktu. Jangankan piknik. Keluar rumah untuk bekerja dan sekolah saja ditiadakan. Semua harus dilakukan di rumah demi kebaikan bersama.

Pergi keluar rumah hanya untuk keperluan yang penting dan mendesak saja. Lalu setelah adanya new normal seperti sekarang, apakah lantas kita bisa langsung pergi berpiknik? Asal mengikuti prosedur yang berlaku?

Kalau saya sih tidak. Tetap menunda keinginan tersebut sampai situasinya benar-benar aman dulu. Mudik atau pulang  kampung saja ditangguhkan. Masa ingin piknik ke sana-sini.

Lalu bagaimana jika muncul keinginan rindu piknik atau mengunjungi tempat yang dirindukan? Seperti yang saya rasakan ini. Tiba-tiba ingin menikmati ubi cilembu hangat di tempat asalnya, Sumedang. 

Dulu sebelum pandemi tentu keinginan yang mendadak seperti ini bisa langsung diwujudkan. Sambil bertualang di akhir pekan. Menikmati makanan atau jajanan di tempat asalnya. Cara seperti ini memiliki sensasi tersendiri.

Karena pandemi covid-19 maka keinginan tersebut harus ditahan. Tapi bukan berarti tak jadi menikmati ubi cilembunya. Tetap mencarinya di sekitar tempat tinggal. 

Kenapa sih segitu kepinginnya sama ubi cilembu? Ubi doang gitu. Eh, ubi cilembu ini beda. Rasanya manis dan legit sekali. Apalagi makannya saat panas, pas baru dikeluarkan dari oven. Hmmmm...

Lelehan yang keluar dari ubi cilembu panas bentuknya seperti madu. Rasa ubinya pun sangat  manis. Oleh karenanya ubi cilembu disebut juga ubi madu. 

Ubi cilembu memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Kalsium, vitamin C, vitamin B1, B2, vitamin E, magnesium, anthocyanin dan kolin. 

Manfaat ubi cilembu pun tak kalah istimewanya. Yakni:

- Bisa mencegah peradangan pada usus

- Bagus untuk kesehatan mata

- Melancarkan sistem pencernaan

- Mengatasi insomnia

- Menyuburkan rambut

- Menghaluskan kulit

Banyak sekali bukan manfaat ubi cilembu? Bagaimana saya tak rindu menikmati ubi cilembu panas. Apalagi menikmatinya di tempat asalnya, Sumedang. 

Sumedang.  Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang mempunyai banyak potensi sumber daya alam.Terutama sektor pariwisata, makanan khas, dan kerajinan tradisional. 

Ubi Cilembu yang merupakan salah satu makanan khas  daerah Sumedang ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Seperti halnya dengan tahu Sumedang yang sangat terkenal di kalangan masyarakat.

Menikmati makan khas suatu daerah lebih mantap jika makannya di tempat asalnya. Semoga  pandemi Covid-19 segera berlalu. Agar bisa mengunjungi  daerah  Sumedang dan tentu saja menikmati makanan khasnya.

Sebagai pelepas rindu, untuk sementara mari nikmati ubi cilembu di teras rumah. (EP)

Sumber: 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun